Lombok Timur (NTBSatu) – Harga beras hingga saat ini terus meroket bahkan sampai mencatatkan kenaikan harga tertinggi sepanjang sejarah Indonesia.
Misalnya di Pasar Pancor, Kabupaten Lombok Timur, harga beras medium atau beras biasa yang sebelumnya Rp10.000 per kilogram kini naik menjadi Rp13.500. Kemudian beras premium naik hingga Rp17.000 per kilogram.
Kenaikan harga beras itu disebabkan oleh sejumlah faktor. Seperti adanya fenomena El Nino yang menyebabkan mundurnya musim tanam, hingga gabah yang diborong oleh pengepul luar daerah dengan harga lebih mahal.
Hal itu diungkapkan Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi Setda Lombok Timur, Lalu Mustiarep, pada Rabu, 28 Februari 2024.
“Di dermaga itu, terlalu banyak yang lalu lalang (pengepul luar) beli gabah. Ada kendaraan plat L dan plat B ambil di sawah dan harganya lebih tinggi dari Bulog,” kata Mustiarep.
Berita Terkini:
- DPR RI Wanti-wanti Maskapai Penerbangan Profesional Layani Jemaah Haji 2025
- Mataram Masuk Tiga Besar Kota Antikorupsi di Indonesia
- HKB 2025, Gubernur Iqbal Tegaskan Pentingnya Mitigasi di Destinasi Wisata
- Selain Motor Royal Enfield, KPK Sita Mobil Ridwan Kamil Terkait Kasus Bank BJB
Hal itu pun membuat petani ramai menjual gabahnya ke pengepul luar daerah dibanding ke Bulog.
Ia pun berharap, Pemprov NTB selaku pemegang kewenangan mengeluarkan peraturan terkait lalu lintas komoditas tersebut.
“Artinya, sebelum terisi Bulog, jangan dulu dikasih keluar stok kita,” pintanya.
Pada satu sisi, guna mengatasi gejolak harga tersebut, pihaknya mengaku mulai menggencarkan operasi pasar dan bantuan pangan. (MKR)