Mataram (NTBSatu) – Alokasi anggaran untuk Beasiswa NTB tahun 2024, tidak lagi jadi prioritas bagi Pemerintah Provinsi NTB. Meski jadi unggulan era Zul-Rohmi, tapi program ini tak lagi jadi prioritas dan dianggap jadi beban keuangan daerah. Selama lima tahun, telan anggaran Rp150 Miliar.
Menanggapi kabar itu, Gubernur NTB periode 2018-2023 Dr. Zulkieflimansyah mengatakan, pembiayaan beasiswa NTB sebenarnya tidak akan memberatkan APBD, jika pengelolaannya menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR).
Sebab ide itu pernah diterapkan, namun tidak berkelanjutan karena dihujani kritik dan berbagai kecurigaan.
Berita Terkini:
- Geledah Kantor Dikbud NTB, Polisi Sita Sejumlah Dokumen Proyek Senilai Rp1,3 Miliar
- Program 100 Hari Iron – Edwin, Prioritaskan Sektor Pendidikan hingga Pengembangan BUMD
- Polisi Geledah Kantor Dikbud NTB
- Menelusuri Jejak PMI Legal Asal NTB: Datang Aman, Bekerja Nyaman, Pulang pulang Tajir!
“Ide awal beasiswa NTB itu memang lewat CSR dan nggak akan memberatkan APBD. Dibikin semacam endowment fund dari CSR swasta-swasta di daerah kita,” terangnya pada Kamis, 16 November 2023.
Jika skema ini berjalan, maka program beasiswa NTB diyakini bisa berlangsung lancar bahkan sampai puluhan tahun. Sebagaimana visi bahwa Beasiswa NTB adalah investasi SDM masa depan.
“Dan keberangkatan gelombang awal memang nggak pakai APBD. Kalau pakai endowment fund program ini akan terus bergulir puluhan bahkan sampai ratusan tahun yang akan datang,” ujarnya.
Tapi dalam perjalanannya, ada pihak yang mencurigai program beasiswa NTB tidak bisa berjalan dengan baik.