Mataram (NTBSatu) – Curah hujan yang terus meningkat di Kota Mataram selama bulan November 2023 dapat berpotensi menjadi bencana hidrometeorologi.
Bencana hidrometeorologi adalah bencana yang diakibatkan oleh cuaca seperti siklus hidrologi, curah hujan, temperatur, angin dan kelembapan. Bencana tersebut bisa berupa kekeringan, banjir, badai, kebakaran hutan, longsor, angin puyuh, gelombang dingin, hingga gelombang panas.
Baca Juga : Pj Bupati Lotim Sampaikan KUA PPAS 2024, Segini Besaran Anggarannya
Sebelumnya, sebanyak 7 pohon tumbang selama angin kencang pada hari Kamis, 9 November 2023 kemarin, diantaranya 1 pohon waru di pintu masuk Terminal Mandalika, 1 pohon kenari di drive thru Terminal Mandalika, 1 pohon trembesi depan SMPN 12 Mataram, 1 pohon kenari di daerah perbatasan dengan Narmada, 1 pohon trengguli depan SMPN 14 Mataram, 1 pohon waru depan jalan TGH Faisal, dan 1 pohon kenari di depan Masjid Raya Kota Mataram.
Maka dari itu, untuk mengatasi ancaman bencana hidrometeorologi ke depannya, Pemerintah Kota Mataram melakukan rapat bersama seluruh Camat pada hari Jumat, 10 November 2023 kemarin, untuk memastikan kesiapsiagaan dan langkah antisipasi yang akan diambil.
Baca Juga : Sejumlah Pohon Tumbang, Mataram Aktifkan Posko Bencana