Mataram (NTB Satu) – Hari raya Nyepi tahun baru saka 1945 bagi masyarakat Hindu akan berlangsung pada Rabu, 22 Maret 2023. Namun sebelumnya, akan ada serangkaian acara dalam proses perjalanan perayaan hari raya Nyepi. Seperti halnya, upacara Melasti dan gelaran pawai ogoh-ogoh.
Untuk pawai Ogoh-Ogoh sendiri, khususnya di Kota Mataram, sebanyak 180 ogoh-ogoh akan tumpah ruah di Jalan. Panitia bersama jajaran TNI–Polri akan melakukan penutupan di beberapa ruas jalan, khususnya di Cakranegara.
Ketua Aliansi Pemuda Hindu Lombok, Putu Kresna, yang juga selaku Ketua Panitia mengatakan, jumlah ogoh-ogoh keseluruhan sebanyak 180. Setiap satu ogoh-ogoh akan ada 50 orang yang membawanya.
“Untuk jumlahnya sebanyak 180. Semua konsep dalam pelaksanaannya juga sudah kami sepakati bersama,” ungkapnya, kemarin.
Sambung Putu, untuk titik kumpul sendiri akan terpusat di simpang empat Karang Jangkong. Sementara itu, beberapa ruas jalan juga akan ditutup.
“Kami bersama petugas akan melakukan penutupan di simpang empat Cakranegara. Akan kami mulai pukul 10.00 Wita, pada 21 Maret 2023 besok,” sambung Putu.
Putu juga berharap, momen hari raya Nyepi yang melibatkan 180 ogoh-ogoh itu akan tetap menjaga kerukunan beragama. Mengingat, dalam waktu berdekatan, umat Muslim akan melaksanakan ibadah puasa.
Ketua PHBH, Gede Putu Ariadi, menyatakan, pawai ogoh-ogoh merupakan tradisi adat umat Hindu. Menurutnya ogoh-ogoh merupakan replikasi dari mayapada, pengakuan atas Sang Hyang Widi Wasa.
“Kenapa ogoh-ogoh seram? Ini merupakan refleksi sifat buruk dari manusia buta kala. Ketika energi yang besar tidak dapat terkendali, akan menjadi masalah besar,” paparnya.
Sambung Putu Ariadi, pihaknya juga akan membakar ogoh-ogoh tersebut, sebelum akhirnya memasuki perayaan Nyepi. “Sifat-sifat yang berlebihan harus kita tinggalkan. Sifat yang baik harus menjadi ciri manusia yang baik dan bijak,” pungkasnya. (MIL)
