Polisi Selidiki Hilangnya Kifen di Gunung Sangeang Api, Dua Rekannya Diperiksa
Mataram (NTBSatu) – Polisi bergerak menyelidiki hilangnya Kifen (18), pemuda yang dilaporkan tidak kembali di Puncak Gunung Sangeang Api, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima.
Kasat Reskrim Polres Bima Kota AKP, Dwi Kurniawan Kusuma Putra mengatakan, sejauh ini pihaknya telah memeriksa tiga saksi dalam insiden hilangnya pemuda asal Dusun Doroma, Desa Sangeang tersebut.
“Ini bukan kita amankan ya. Tapi kami panggil, kami mintai keterangan. Mereka statusnya masih sebagai saksi,” ucapnya kepada NTBSatu, Jumat, 26 Desember 2025.
Ketiga saksi itu, sambung Kasat Reskrim, adalah dua rekan berburu Kifen dan orang tuanya. Sementara, satu teman korban bernama Aldi, saat ini masih bersama tim SAR untuk mencari korban di atas gunung.
“Jadi, itu ya. Tiga orang saksi itu, dua temannya berburu dan orang tuanya,” terang Dwi Kurniawan.
Insiden ini bermula ketika Kifen berangkat bersama tiga temannya, Meri, Aldin, dan Kafun pada Sabtu, 13 Desember 2025. Mereka pergi untuk memburu kambing liar di puncak gunung.
Kronologi Kejadian
Informasinya, keempatnya sempat bermalam di lokasi peristirahatan, Karombo. Keesokan harinya, Minggu pagi, 14 Desember 2025 Kifen dan Aldi lebih dulu menuju puncak. Sementara dua temannya menyusul.
Dalam perjalanan menyusul, kedua rekan tersebut bertemu Aldin yang sedang kembali dan Kifen tidak terlihat. Korban dilaporkan hilang setelah melewati batas waktu perjanjian untuk bertemu di titik kesepakatan.
Ketiga teman korban sempat melakukan pencarian mandiri. Mereka menyisir area puncak. Namun, hingga Senin pagi, 15 Desember 2025 upaya pencarian tidak membuahkan hasil. Kejadian ini pun dilaporkan ke pihak berwenang.
Belakangan muncul berbagai asumsi terkait insiden kehilangan korban Kifen. Mulai dari tersesat di gunung hingga dugaan pembunuhan. Kasat Reskrim mengimbau masyarakat tidak mudah dan ikut-ikutan menyebarkan luaskan spekulasi tersebut.
“Kami minta masyarakat jangan mudah percaya. Kami akan maksimalkan pengusutan ini. Mohon doa dan dukungannya,” tandas AKP Dwi.
Selain polisi, Tim SAR gabungan juga bergerak mencari keberadaan korban. Mereka bergerak cepat menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB) melalui jalur laut menuju kaki gunung. (*)



