Diskominfotik SumbawaSumbawa

Pemkab Sumbawa Perkuat Ketahanan Pangan Lewat Program Sasade Berbasis Nilai Lokal

Sumbawa Besar (NTBSatu) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumbawa memperkenalkan program unggulan, yakni Sasade. Sebuah istilah lokal yang berarti memberikan sesutau yang lebih.

Program ini mengadopsi budaya berbagi dalam masyarakat Sumbawa dan menerjemahkannya ke dalam strategi ketahanan pangan daerah.

Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Sumbawa, Syaihuddin, SP., menjelaskan, Sasade adalah akronim dari ‘Samparak Sedo Tawa Tau Desa’. Artinya, mendekatkan bahan pangan kepada masyarakat desa.

“Kami ingin strategi ketahanan pangan tidak hanya teknis, tetapi juga dekat dengan budaya masyarakat Sumbawa,” jelasnya kepada NTBSatu, Jumat, 14 November 2025.

Sasade berdiri di atas tiga pilar utama, yakni ketersediaan, keterjangkauan, dan pemanfaatan. Pada pilar ketersediaan, DKP menganalisis neraca pangan, stok komoditas, hingga ketahanan stok bulanan.

“Analisis ini memastikan masyarakat tetap memiliki bahan pangan cukup, meski sebagian komoditas tidak diproduksi secara lokal,” jelasnya.

Pada pilar keterjangkauan, Pemkab Sumbawa menjalankan intervensi melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) dan pengawasan harga.

Program Sasade memastikan pangan tidak hanya tersedia, tetapi juga dapat dibeli oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk warga di pesisir dan wilayah terpencil.

Pemkab Sumbawa juga memperkuat program Sasade melalui pilar pemanfaatan, seperti memperluas konsumsi pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA), serta mengurangi ketergantungan pada beras.

Pemkab sumbawa mendorong konsumsi umbi dan buah lokal, serta memastikan keamanan pangan melalui uji kandungan pestisida dan pengujian kualitas beras.

Dalam praktiknya, Sasade membawa masyarakat kembali pada tradisi saling berbagi. Program Desa B2SA, Lumbung Pangan Masyarakat, dan pembagian hasil panen kepada lansia serta anak-anak stunting menjadi wujud konkret filosofi tersebut.

“Semangat Sasade bukan hanya soal pangan, tetapi tentang cara kita memperkuat solidaritas dan kemandirian masyarakat,” ujar Syaihuddin.

Dinas Ketahanan Pangan Sumbawa menilai, Sasade mampu membangun ketahanan pangan yang berkelanjutan dan berbasis kearifan lokal.

“Program ini harapannya menjadi model pengelolaan pangan yang tidak hanya teknis, tetapi juga humanis dan relevan dengan karakter masyarakat Sumbawa,” tutupnya. (*)

IKLAN

Berita Terkait

Back to top button