Politik

Dugaan Suap Pemilihan Ketua DPD RI, Dua Kelompok Massa Demo Kantor Perwakilan NTB

Mataram (NTBSatu) – Koalisi Pemuda dan Rakyat NTB menggelar aksi teaterikal di depan Kantor Sekretariat Perwakilan DPD RI NTB di Kota Mataram pada Jumat siang, 19 September 2025.

Aksi teaterikal itu ditandai dengan pemasangan spanduk kain sepanjang 200 meter. Aksi itu dilakukan bukan tanpa alasan.

Koalisi mengaku, memperoleh data adanya dugaan dua anggota DPD RI asal NTB yang menerima suap dalam pemilihan ketua DPD RI 2024-2029.

Dua orang yang diduga merima suap tersebut berinisial MR dan MM. Diketahui, kasus ini telah dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Kasus ini bermula ketika seorang Mantan Anggota Staf DPD RI, FI melaporkan dugaan suap 95 anggota saat pemilihan ketua DPD RI 2024–2029 ke KPK .

FI menyebut, ada anggota diduga mendapat 13.000 dolar Amerika Serikat (AS). Uang sebesar 5.000 dolar AS untuk memberikan suara pada pemilihan ketua DPD. Sedangkan, 8.000 dolar AS lainnya untuk pemilihan Wakil Ketua MPR RI dari unsur DPD.

FI mengungkapkan, modus pemberian uang suap ini secara door to door ke tiap ruangan anggota DPD.

Menurut Koalisi Pemuda dan Rakyat NTB, dari 95 orang tersebut, diduga terdapat dua orang anggota DPD RI asal NTB yang turut menerima dan menikmati uang suap tersebut.

“Aksi ini kami lakukan sebagai bentuk protes dan kecaman atas sikap dua orang anggota DPD RI asal NTB yang berdasarkan data yang kami terima, diduga kuat menerima aliran dana (suap) pemilihan ketua DPD RI,” kata Koordinator Koalisi Pemuda dan Rakyat NTB, Saidin, Jumat, 19 September 2025.

Desak KPK Segera Atensi

Ia mendesak, KPK untuk segera mengatensi dan membuka seluas-luasnya perkembangan kasus yang telah dilaporkan tersebut. Sebab, kata Saidin, bukti dugaan suap tersebut telah sangat kuat karena dibocorkan langsung ‘orang dalam’ di DPD RI.

IKLAN

“Kami mendesak KPK RI untuk segera memproses hukum dan menjelaskan kepada publik perkembangan penyidikan kasus tersebut. Kami percaya KPK RI tak akan bermain-main dalam pengusutan kasus ini,” ujarnya.

Koalisi Pemuda dan Rakyat NTB menilai, tindakan dua Senator asal NTB itu telah mencoreng nama baik daerah. Terutama di dalam pergaulan politik nasional.

“Jujur kami merasa malu dengan sikap yang ditunjukkan oleh dua senator ini. Mereka merupakan bagian dari ‘wajah’ NTB di Senayan. Tetapi malah mencoreng nama NTB dengan menerima suap,” jelasnya.

Ia juga meminta, kedua Senator asal NTB itu untuk berani menjelaskan kepada publik dugaan suap yang mereka terima dalam pemilihan ketua DPD RI itu.

Koalisi Pemuda dan Rakyat NTB mengaku, akan terus menggelar aksi sampai dengan terbukanya proses hukum dugaan suap tersebut di KPK RI.

“Kami sudah agendakan aksi-aksi lanjutan di berbagai tempat,” tambahnya.

Diketahui, uang itu diduga mengalir ke setidak-tidaknya kepada 95 anggota dalam proses pemilihan ketua DPD RI 2024-2029.

Dari total tersebut, wilayah Papua menyumbang jumlah terbanyak dengan 18 orang. Menyusul Sulawesi (14), Kalimantan (12), Sumatera (7), Kepulauan Riau dan Riau (7).

Selanjutnya, NTT & NTB (5), Banten & Jawa Barat (5), Maluku (4), Jawa Tengah (5), Bengkulu (2), Jawa Timur (1), dan DKI Jakarta (1). Sisanya berasal dari Jambi, Aceh, Bangka Belitung, dan Lampung.

MM, salah satu anggota Senator yang disebut dalam aksi, hingga berita ini termuat, belum merespons konfirmasi NTBSatu. (*)

Berita Terkait

Back to top button