Pendidikan

Tim Sosiologi Unram Berdayakan Nelayan Kuranji Dalang Melalui Penangkaran Udang Vaname

Mataram (NTBSatu) – Tim pengabdian dari Program Studi Sosiologi Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mataram (Unram) kembali melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat pesisir.

Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu, 13 September 2025 ini dilakukan di Dusun Kuranji Bangsal, Desa Kuranji Dalang, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat.

Tim yang terdiri dari Muhammad Arwan Rosyadi, Ir. Syarifuddin, M.A. dan Khalifatul Syuhada, M. Sosio bersama beberapa mahasiswa memberikan fasilitasi dan pendampingan pada kelompok usaha bersama (KUB) Semeton Segara Desa Kuranji Dalang.  

Mereka memfasilitasi melalui workshop penangkaran udang vaname dan praktik penangkaran udang secara kelompok. Awal acara, Muhammad Arwan Rosyadi selaku dosen pengampu Mata Kuliah Sosiologi Pesisir dan Kepulauan, mengutarakan potensi penangkaran udang hidup sebagai umpan mancing. Tujuannya untuk meningkatkan penghasilan sekaligus memperluas jaringan sosial nelayan dengan konsumen (komunitas pemancing). 

“Udang hidup juga dapat dipakai nelayan sebagai umpan mancing saat melaut, dan terbukti sebagai umpan jitu menangkap ikan predator seperti Kerapu, Kakap, maupun Langoan (Giant Trevally),” katanya.

Tim Prodi Sosiologi Unram melaksanakan pengabdian masyarakat, Sabtu, 13 September 2025. Foto: Istimewa

Sebagai instruktur, Hasannain mengajarkan cara merawat agar udang tetap segar. Berdasar pengalamannya selama lebih dari 6 tahun, kuncinya pada kualitas air dan kecukupan oksigen. Agar udang dapat tetap segar di penampungan kecil, diperlukan air laut (pantai) yang bersih atau jernih dan airator yang selalu dinyalakan, dan akan lebih bagus jika ditambahkan pompa dan filter untuk menyirkulasi air.

“Jika ada udang yang mati, segera diangkat, dikeluarkan dari kolam, agar tidak mengotori air,” tambah praktisi tersebut. 

Setelah arahan dari intruktur dan tanya-jawab, kegiatan tersebut diakhiri dengan praktik memindahkan udang ke dalam kolam kolam penangkaran. Sebanyak 300 ekor udang berhasil dimasukkan dalam kolam, dan mayoritas masih hidup dan segar –yang nampak dari keaktivan udang-udang tersebut dan serta responsif, sehingga cukup sulit ditangkap dengan tangan kosong.

Menurut Arwan, fasilitasi kelompok nelayan ini memiliki beberapa tujuan. Pertama, meningkatkan pemahaman nelayan tentang pentingnya memiliki sumber penghasilan selain menangkap ikan. Kemudian, meningkatkan keterampilan penunjang kenelayanan yang dapat meningkatkan penghasilan ekonomi. Terakhir, mengembangkan jaringan sosial yang mampu menambah modal sosial guna mengokohkan survivalitas hidup.

“Kegiatan yang berlokasi di Dusun Kuranji Bangsal tersebut merupakan lanjutan dari kegiatan pengabdian masyarakat sejak tahun 2022, dan saat ini memasuki tahun ke-4. Kegiatan kemitraan ini diharapkan terus berlanjut hingga tahun-tahun berikutnya,” tutupnya. (*)

IKLAN

Berita Terkait

Back to top button