Mataram (NTBSatu) – Mahasiswa Program Studi Sosiologi Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik Universitas Mataram (FHISIP Unram), turut serta dalam peluncuran Proyek Percontohan Pemantauan dan Remediasa Pekerja Anak (CLMRS) berbasis desa.
Kegiatan yanag telah berlangsung di Kabupaten Lombok Timur ini, merupakan bagian dari upaya nasional mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Khususnya, dalam menghapuskan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk bagi anak di tingkat desa.
Proyek percontohan ini merupakan kerja sama antara PAACLA Indonesia, JARAK, dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). Serta, mitra lokal Yayasan Tunas Alam Indonesia (SANTAI NTB).
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep proyek CLMRS dan mengidentifikasi bentuk dukungan dari pemangku kepentingan di desa. Agar implementasi proyek dapat berjalan dengan baik.
Proyek percontohan CLMRS ini dilakukan 8 desa yang berada di Kabupaten Jember, Lombok Timur, dan Lombok Utara.
Kegiatan peluncuran hanya untuk desa-desa yang berada di Kabupaten Jember, Lombok Utara, dan Lombok Timur. Salah satu titik pelaksanaan, Desa Pandan Wangi dan Desa Borok Toyang Kabupaten Lombok Timur tanggal 4 dan 5 Februari 2025.
Hadir dalam kegiatan ini tim proyek PAACLA Indonesia, fasilitator daerah. Serta perwakilan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Lombok Timur.
Selain itu, perwakilan pemerintah desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Karang Taruna, dan Forum Anak Desa.
Memahami Realitas Sosial
Mahasiswa Sosiologi FHISIP Unram yang hadir dalam kegiatan ini, mendapatkan pengalaman berharga dalam memahami realitas sosial di tingkat desa. Khususnya terkait permasalahan pekerja anak.
Salah satu mahasiswa menyampaikan, kegiatan ini memberikan wawasan mendalam tentang penerapan kebijakan nasional di tingkat desa. Serta, bagaimana berbagai pemangku kepentingan bekerja sama dalam menangani isu sosial.
“Kegiatan ini membuka mata kami tentang pentingnya peran masyarakat dalam menanggulangi pekerja anak. Mahasiswa juga dapat belajar bagaimana proses pemantauan dan remediasi dilakukan secara langsung di lapangan,” ujar Direktur Yayasan SANTAI yang juga salah satu fasilitator dan ikut bekerja sama denga PACLA.
Pihaknya berharap, proyek CLMRS ini dapat menjadi model yang desa-desa lain dapat replikasikan dalam upaya penghapusan pekerja anak di Indonesia.
Dengan adanya keterlibatan Mahasiswa Sosiologi FHISIP Unram dalam kegiatan ini, harapannya mereka dapat turut berkontribusi dalam kajian akademik. Serta, aksi sosial yang mendukung perlindungan hak-hak anak di masa depan. (*)