Agam Rinjani Jelaskan Alasan Perempuan sedang Menstruasi Dilarang Naik Gunung, Sebut Logis dan Rasional

Mataram (NTBSatu) – Topik mengenai perempuan yang sedang menstruasi dilarang naik gunung kembali menjadi perbincangan usai Agam Rinjani, pemandu profesional di kawasan Gunung Rinjani, angkat suara dalam podcast bersama Deddy Corbuzier.
Dalam percakapan tersebut, Agam memberikan penjelasan lengkap terkait mitos yang selama ini beredar di kalangan pendaki.
Ketika Deddy menanyakan, “Cewek lagi datang bulan nggak boleh naik gunung?” Agam menjawab, “Iya, menurut orang sana nggak boleh.”
Namun ia menambahkan, larangan itu sebenarnya memiliki latar belakang logis dan rasional. Agam mengungkapkan, dahulu larangan ini muncul karena kondisi emosional perempuan saat haid dianggap kurang stabil.
Menurutnya, dalam kegiatan pendakian, kestabilan emosi sangat penting untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan rombongan.
“Kalau orang haid kan emosional, makanya dulu dilarang. Karena di gunung nggak boleh emosional,” ujar Agam, mengutip Youtube Deddy Corbuzier, Kamis, 3 Juli 2025.
Meskipun demikian, Agam menegaskan, saat ini pendaki perempuan yang sedang haid tetap bisa naik gunung, selama ada keterbukaan kepada tim pendaki.
Ia bahkan, selalu menanyakan terlebih dahulu kondisi menstruasi calon peserta sebelum pendakian mulai. Tujuannya agar dapat menyesuaikan pendampingan dan strategi selama perjalanan.
“Aku tanya dulu kapan menstruasimu, supaya tahu kondisi emosionalmu sejauh mana. Jangan sampai saya semangati, tapi kamu malah marah karena ternyata sedang haid,” jelasnya.
Ia juga menekankan, pentingnya kesiapan fisik dan perlengkapan pribadi bagi pendaki perempuan. Seperti membawa pembalut, menjaga kebersihan, dan tidak membuang sampah sembarangan selama pendakian.
Agam bahkan menugaskan dua porter khusus untuk mendampingi pendaki yang sedang menstruasi, terutama jika ia berada di posisi sweeper. Hal ini bertujuan agar ritme perjalanan tetap terjaga dan semua peserta dapat mencapai camp tepat waktu.
Penjelasan Agam menunjukkan bahwa isu menstruasi saat naik gunung bukan semata-mata soal mitos. Melainkan berkaitan dengan kesiapan fisik, emosional, dan tanggung jawab terhadap diri sendiri serta lingkungan. (*)