Mataram (NTBSatu) – Tragedi jatuhnya pesawat Air India AI171 pada Kamis, 12 Juni 2025, menyisakan pilu yang menyedihkan.
Salah satu kisah paling mengharukan dan menyedihkan datang dari sebuah keluarga dokter asal Banswara, Rajasthan, India, yang tengah menapaki kehidupan baru di Inggris.
Ia adalah dr. Pratik Joshi, yang telah menjalani hubungan jarak jauh bersama keluarganya dan tengah mempersiapkan untuk hidup bersama kembali.
Pratik Joshi telah lebih dulu menetap dan berkarier di London selama beberapa tahun terakhir. Istrinya, dr. Kaumi Vyas, merupakan dokter di sebuah rumah sakit swasta di Rajasthan.
Setelah menjalani hubungan jarak jauh cukup lama, pasangan ini memutuskan untuk hidup bersama kembali di Inggris.
Pratik kembali ke India untuk menjemput istri dan ketiga anak mereka, dengan rencana menetap secara permanen di London.
Hari keberangkatan pun tiba. Mereka memilih penerbangan Air India AI171 dari Ahmedabad menuju London Gatwick, penerbangan yang seharusnya menjadi awal bahagia bagi mereka.
Namun takdir berkata lain. Baru 33 detik setelah lepas landas, pesawat Boeing 787-8 Dreamliner itu jatuh di kawasan padat penduduk Meghaninagar, Ahmedabad.
Peristiwa ini menyebabkan kobaran api besar dan menewaskan hampir seluruh penumpang, serta sejumlah warga sipil. Termasuk di antaranya adalah keluarga dokter yang membawa harapan besar untuk masa depan.
Momen Terakhir Keluarga Dokter Pratik Joshi
Cerita haru keluarga dr. Pratik Joshi terungkap ke publik, usai foto terakhir mereka di dalam pesawat tersebar luas di berbagai platform media sosial.
Swafoto terakhir yang diabadikan sebelum lepas landas menampilkan wajah-wajah bahagia, penuh harapan akan kehidupan baru yang tak pernah bisa mereka jalani.
Total korban jiwa mencapai 265 orang, termasuk 241 penumpang dan awak pesawat serta 24 korban di darat menjadikannya salah satu kecelakaan penerbangan paling mematikan dalam 10 tahun terakhir.
Dari seluruh penumpang, hanya satu orang selamat yaitu Vishwash Kumar Ramesh, yang kebetulan duduk di dekat pintu darurat.
Pesawat naas ini mengangkut penumpang dari berbagai negara, termasuk 169 warga India, 53 warga Inggris. Kemudian, tujuh warga Portugal, dan satu warga Kanada. (*)