Daerah NTB

Mori Hanafi Usulkan Penambahan Dermaga dan Pelabuhan di NTB untuk Perlancar Distribusi Pangan

Jakarta (NTBSatu) – Anggota DPR RI Fraksi NasDem, H. Mori Hanafi meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk menambah jumlah dermaga dan pelabuhan kecil di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Menurut Mori, revitalisasi infrastruktur pelabuhan sangat penting untuk memperlancar proses distribusi pangan dan mengurangi kerugian akibat keterlambatan pengangkutan.

Mori mencontohkan masalah yang sedang para peternak Bima hadapi sekarang. Ia menuturkan, mereka mengangkut sapi harus antre selama 10 hari di pelabuhan.

“Akhirnya banyak sapi yang keburu mati,” kata Mori kepada NTBSatu, Sabtu, 20 Mei 2025.

Selain itu, ia juga menyoroti proses pengiriman jagung yang menghadapi kendala. Petani harus mengantre beriminggu-minggu untuk bisa mengangkut hasil produksi di kapal.

IKLAN

Oleh sebab itu, untuk mengatasinya, selain mendesak Kemenhub agar merevitalisasi pelabuhan-pelabuhan yang sudah ada, Mori juga meminta penambahan pelabuhan alternatif untuk pengangkutan pangan.

“Harus ada penambahan dermaga. Akan bisa lebih terurai jika ada penambahan tiga dermaga di Pelabuhan Bima. Lalu, dibangun juga pelabuhan-pelabuhan kecil, misalnya di Calabai Kabupaten Dompu sebagai pelabuhan perintis,” ujarnya.

Mori menegaskan, penambahan pelabuhan perintis ini sangat urgen untuk kemudahan aksesibilitas pengiriman komoditas ekspor.

IKLAN

“Jadi mereka tidak perlu ke Pelabuhan Bima untuk pengiriman karena ada pelabuhan perintis yang pemerintah siapkan sebagai penunjang distribusi. Sehingga hasil produksi lebih cepat terserap oleh pasar,” ungkap legislator Dapil NTB 1 ini.

Ia menekankan, swasembada pangan bukan hanya soal meningkatkan produksi, tetapi juga distribusi yang efektif.

“Kelancaran akses distribusi pangan ini selaras dengan visi utama Presiden Prabowo Subianto yaitu swasembada pangan,” imbuh Mori.

Sejak lama, lanjut Mori, NTB menjadi salah satu daerah dengan produksi pangan melimpah di Indonesia. Mulai dari beras, ikan, daging, telur, dan sayur. Bahkan, NTB merupakan penghasil jagung terbesar di Asia Tenggara.

“Karena itu saya minta supaya Kemenhub itu jangan buta huruf memahami ini. Supaya semuanya nyambung dengan visi presiden. Yang harus diperhatikan bukan hanya produksinya bertambah, tapi proses distribusinya lancar,” bebernya. (*)

Alan Ananami

Jurnalis Nasional

Berita Terkait

Back to top button