Mataram (NTBSatu) – Jumlah Jemaah Calon Haji (JCH) asal NTB 2025 yang meninggal dunia bertambah satu orang. Sehingga total jemaah meninggal dunia menjadi dua orang.
Dua Jemaah Calon Haji NTB yang dinyatakan meninggal dunia tersebut berasal dari Kabupaten Bima dan Lombok Timur.
Plh. Kepala Balai Kekarantinaan Kesehatan Mataram, Suparlan menyampaikan, jemaah dari Lombok Timur yang dinyatakan wafat inisial S (64) jenis kelamin laki-laki. S meninggal di RSUD Provinsi NTB sebelum berangkat ke Tanah Suci Makkah, pada Rabu, 7 Mei 2024 sekitar pukul 20.00 Wita.
“Adapun S tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) empat,” kata Suparlan, Kamis, 8 Mei 2025.
Penyebab S meninggal dunia karena mengidap penyakit radang di perut. Istilah dalam dunia kesehatannya adalah Peritonitis. “Jadi ada infeksi bakteri dalam perutnya,” ujar Suparlan.
Tim kesehatan mengetahui penyakit yang S alami setelah masuk ke Asrama Haji. Kemudian, tim kesehatan merujuknya ke RUSD Provinsi NTB sekitar delapan jam sebelum meninggal dunia.
“Hingga akhirnya dia dinyatakan meniggal di rumah sakit,” ucapnya.
JCH Kabupaten Bima Meninggal
Sementara JCH asal Kabupaten Bima meninggal dunia di RSUD Provinsi NTB, Rabu, 7 Mei 2025 sekitar pukul 15.00 Wita.
JCH tersebut bernama Sitti Maryam Sana Sarai (59), warga Desa Ntonggu, Kabupaten Bima. Ia meninggal sebelum berangkat ke Tanah Suci.
“Benar satu JCH asal Kabupaten Bima wafat siang tadi,” kata Suparlan, kemarin.
Almarhumah tergabung dalam rombongan Kloter lima bersama ratusan JCH asal Kabupaten Bima lainnya. Seharusnya berangkat ke Madinah pada Rabu, 7 Mei 2025 dini hari.
Suparlan menjelaskan, penyebab kematian Maryam karena mengalami radang paru-paru dan sesak napas.
Awalnya, saat berangkat dari Kabupaten Bima menuju Asrama Haji, kondisi almarhumah terlihat baik-baik saja, tidak menunjukkan tanda-tanda gangguan kesehatan.
Namun setibanya di asrama, kondisinya mendadak menurun. Tim medis yang siaga langsung memberikan pertolongan pertama dengan merujuknya ke Poliklinik Asrama Haji. Tidak ada kemajuan, Almarhumah langsung dilarikan ke RSUD Provinsi NTB.
“Sayangnya, upaya medis tidak mampu menyelamatkan nyawanya. Almarhumah menghembuskan napas terakhirnya pada pukul 12.00 Wita,” jelas Suparlan.
“Kini, Almarhumah sudah dipulangkan ke Kabupaten Bima untuk dimakamkan,” pungkasnya menambahkan. (*)