Kota Mataram

TPA Menyempit, Pemkot Mataram Diminta Putar Otak Kurangi Volume Sampah

Mataram (NTBSatu) – Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Kebon Kongok kini memasuki kondisi kritis. Sebab, semakin penuh dan tidak mampu menampung lonjakan volume sampah dari Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat.

Situasi ini memaksa Pemerintah Kota Mataram mencari solusi untuk mengatasi masalah sampah yang terus meningkat.

Menurut data Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) NTB, setiap hari TPA Regional Kebon Kongok menerima sekitar 300 ton sampah. Dari jumlah tersebut, lebih dari 200 ton berasal dari Kota Mataram, sedangkan sisanya dari Lombok Barat.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Mataram, Ahmad Azhari Gufron menyebut kondisi ini memerlukan langkah konkret dari Pemkot Mataram.

“Masalah ini harus segera diatasi dengan mengoptimalkan fasilitas seperti Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Sandubaya dan pemberdayaan masyarakat dalam pengolahan sampah,” katanya, Selasa, 7 Januari 2025

Kota Mataram sebenarnya telah memiliki sarana dan prasarana pengolahan sampah, seperti TPST, TPS3R, dan bank sampah, yang secara teori mampu menangani total kapasitas hingga 67,6 ton per hari. Namun, saat ini, hanya sekitar 37,4 ton sampah per hari yang berhasil terkelola, sehingga ada peluang optimalisasi sebesar 30,3 ton per hari.

Pemanfaatan fasilitas ini, menurut Azhari, dapat mengurangi tekanan terhadap TPA Kebon Kongok. Ia menambahkan, optimalisasi sarpras pengolahan sampah akan membuat pemilahan sampah bernilai ekonomis. Sementara yang residu ke TPA.

Landfill baru seluas 1,2 hektare di TPA Kebon Kongok pada akhir 2024, diperkirakan hanya mampu bertahan hingga April atau Juni 2025. Jika tidak ada pengurangan volume sampah, maka masalah ini akan semakin sulit teratasi.

Ketua Komisi III DPRD Kota Mataram, Abd Rachman mendukung langkah Pemerintah Kota Mataram untuk memaksimalkan pengelolaan sampah.

“Kita dorong pengelolaan sampah yang lebih efektif, sehingga volume yang ke TPA bisa berkurang. Sampah dapat menjadi berkah, jika pengelolaannya maksimal,” ujarnya. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button