Rusunawa Nelayan Bintaro Bakal Ditambah, Pemkot Mataram Siapkan Lahan dan Akses Infrastruktur
Mataram (NTBSatu) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, mematangkan rencana penambahan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Nelayan Bintaro di Kecamatan Ampenan.
Pemkot memastikan, ketersediaan lahan serta akses infrastruktur pendukung untuk mendukung pembangunan Rusunawa tambahan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram, Lalu Alwan Basri menyampaikan, lahan untuk penambahan Rusunawa Bintaro dalam kondisi aman dan siap digunakan.
“Lahan untuk tambahan Rusunawa di Bintaro aman dan tersedia,” ujarnya, Senin, 29 Desember 2025.
Pemkot Mataram menyiapkan lahan tersebut bersamaan dengan rencana pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih dari Pemerintah Pusat, dengan anggaran Rp22 miliar.
Alwan menjelaskan, kedua program tersebut tidak saling mengganggu karena berada di lokasi berbeda meski masih dalam satu kawasan.
“Lokasinya berbeda, tapi masih satu kawasan. Lahan Rusunawa Bintaro tetap kita siapkan,” katanya.
Saat ini, Pemkot Mataram menghitung secara detail kebutuhan lahan untuk masing-masing program, baik Kampung Nelayan Merah Putih maupun tambahan Rusunawa Bintaro.
Menurut Alwan, Rusunawa tetap menjadi prioritas karena berperan penting dalam penyediaan hunian layak bagi nelayan. “Rusunawa dan Kampung Nelayan sama-sama vital. Kita satukan perencanaannya, tetapi kebutuhan Rusunawa tetap kita jaga,” jelasnya.
Ajukan Tambahan Rusunawa
Setiap tahun, Pemkot Mataram terus mengusulkan tambahan pembangunan Rusunawa kepada Pemerintah Pusat. Sesuai perencanaan awal, kawasan Bintaro memang disiapkan untuk dua Rusunawa. Hingga kini, Pemerintah Pusat telah membangun satu Rusunawa berbentuk twin block di lokasi tersebut.
Pemkot kembali mengajukan usulan pembangunan Rusunawa tambahan dan berharap memperoleh persetujuan pada 2026. “Di samping Rusunawa yang ada masih tersedia lahan kosong dan sudah kita siapkan untuk pembangunan berikutnya,” terang Alwan.
Rusunawa Nelayan Bintaro berdiri di atas lahan seluas sekitar 2,1 hektare. Hunian tersebut mengusung konsep twin block dengan total 44 kamar dan diperuntukkan bagi nelayan di pesisir Pantai Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Mataram, M. Nazarudin Fikri menyampaikan, pihaknya telah menyiapkan seluruh kebutuhan dasar pendukung pembangunan Rusunawa, termasuk akses jalan dan penerangan. Serta, mengalokasikan anggaran sekitar Rp3 miliar untuk pembebasan lahan akses menuju lokasi Rusunawa.
“Pembebasan lahan akses sudah kita siapkan, sehingga akses jalan ke lokasi sudah tersedia,” kata Fikri.
Selain itu, Pemkot juga memasang 14 unit Penerangan Jalan Umum (PJU) tenaga surya di kawasan tersebut. “PJU sudah terpasang, jadi dari sisi infrastruktur dasar sudah siap,” ujarnya.
Fikri menyebut, jumlah Rusunawa yang ada saat ini masih belum mencukupi kebutuhan hunian nelayan. Karena itu, Pemkot Mataram terus mendorong pembangunan tambahan Rusunawa di kawasan Bintaro. (*)



