Pemerintahan

NTB, Bali, dan NTT Bangun Kerja Sama Genjot Sektor Pariwisata hingga Kelautan

Mataram (NTBSatu) – Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), membangun kerja sama penguatan potensi kawasan regional.

Kepala daerah tiga provinsi ini menggelar kick-off meeting Kerja Sama Regional Bali, NTB, dan NTT (KRBNN), Senin, 3 November 2025 di Bali.

“Kerja sama ini bertujuan memperkuat potensi masing-masing daerah dan saling berkolaborasi,” kata Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal di Rumah Jabatan Gubernur Bali.

Kerja sama ini, lanjut Iqbal, pada bentuk integrasi di beberapa sektor strategis, seperti pariwisata dan energi. Kemudian, perhubungan udara, darat, maupun laut, serta 10 aspek kerja sama lainnya.

“Ada aspek di mana kita sudah siap melakukan integrasi yaitu di pariwisata, kemudian energi, kemudian di perhubungan,” tambahnya.

Kerja sama lintas provinsi menjadi langkah awal untuk memperkuat pembangunan dan integrasi kawasan selatan Indonesia.

“Potensi itu tidak saling melemahkan tapi justru saling menguatkan. Salah satu bagian penting dari kerja sama ini adalah sharing of best practices. Karena masing-masing provinsi itu punya kebijakan-kebijakan yang baik, yang bisa saling kita tiru,” bebernya.

Sementara itu, Gubernur Bali, I Wayan Koster menjelaskan, hasil kick-off meeting ini akan menjadi dasar penyusunan dokumen Memorandum of Understanding (MoU) dari tiga provinsi.

“Itu akan dirumuskan menjadi MoU yang akan dilaksanakan di NTB 25 November nanti,” katanya.

Tanda Tangan Perjanjian Kerja Sama 22 Desember

Koster melanjutkan, yang merumuskan hasil pertemuan menjadi MoU dan juga perjanjian kerja sama adalah Gubernur NTB bersama Kepala Bappeda Bali, Bappeda NTB dan Bappeda NTT, serta kepala dinas terkait.

“Kemudian tindak lanjut lagi adalah penandatanganan kerja sama di PKS di NTT pada tanggal 22 Desember nanti,” jelasnya.

Koster menegaskan, semangat kerja sama ini bukan sekadar mengenang hubungan historis antarprovinsi. Melainkan, memperkuat kolaborasi strategis untuk menjawab tantangan pembangunan masa kini dan masa depan.

“Ikatan kami tadi spiritnya masih sangat kuat, bukan kita bernostalgia. Tapi kita melihat sejarah, perkembangan saat ini dan juga kebutuhan di masa yang akan datang perlu kita bersinergi, berkolaborasi. Tiga provinsi, Bali, NTB, NTT,” ujarnya.

“Tadi sudah sangat produktif pertemuannya, sangat bagus. Kami akan fokus kerja sama dengan tiga provinsi ini saat ini,” tambahnya.

Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena menilai, KRBNN sebagai bentuk kontribusi wilayah selatan Indonesia terhadap pembangunan nasional. Terutama, dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sesuai arah RPJMN 2025–2029.

“Kami menyangga di bagian selatan Republik ini. Kerja sama ini mudah-mudahan nanti membuat kami, NTT, NTB, dan Bali ini makin kuat secara masing-masing provinsi maupun kawasan,” katanya.

Selain itu, kata Melki, kerja sama ini berkiatan dengan tugas dari Jakarta, tiga daerah ini sebagai penyumbang dan memperkuat diri aspek pariwisata dan ekonomi kreatif. Total sumbangan dari tiga daerah ini untuk Indonesia mencapai 2,8 persen.

“Dan terus akan kami tingkatkan ya, dari aspek pariwisata dan ekonomi kreatif dan aspek-aspek lain,” ujarnya.

Melkiades juga mengajak masyarakat serta diaspora dari ketiga provinsi, untuk turut berkontribusi dalam pembangunan kawasan selatan Indonesia.

“Jadi warga-warga diaspora NTB, NTT, Bali mau kita ajak juga terlibat bareng-bareng bangun daerah tiga ini dengan baik,” tambahnya.

Adapun sepuluh bidang yang akan dikolaborasikan dalam KRBNN meliputi sosial, kebencanaan, pariwisata, ketenteraman dan ketertiban, pertanian dan ketahanan pangan, komunikasi dan informatika, perindustrian dan perdagangan, perhubungan, kelautan dan perikanan, serta penanaman modal. (*)

Muhammad Yamin

Jurnalis NTBSatu

Berita Terkait

Back to top button