Kota Mataram

MotoGP Mandalika 2025 Dongkrak Hunian Hotel, Pemkot Mataram Optimistis Pajak Capai Target

Mataram (NTBSatu) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, optimistis realisasi pajak hotel akan meningkat signifikan pada triwulan terakhir 2025. Terutama setelah MotoGP Mandalika 2025 pada 3–5 Oktober lalu, terbukti mendongkrak tingkat hunian hotel.

Hingga September 2025, capaian realisasi pajak hotel tercatat sebesar Rp19,8 miliar dari target Rp28 miliar. Meski masih menyisakan selisih sekitar Rp8,2 miliar, Pemkot Mataram berkomitmen mengoptimalkan pengawasan dan intensifikasi pajak menjelang akhir tahun.

“Kami berharap event internasional seperti MotoGP mampu menjadi momentum kebangkitan sektor perhotelan. Sekaligus mendorong capaian pajak daerah agar bisa menembus target,” kata Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Mataram, Ramayoga, Rabu, 15 Oktober 2025.

Ramayoga menambahkan, data pasti kontribusi pajak hotel dari ajang MotoGP baru bisa diketahui setelah 15 Oktober 2025 yang menjadi batas akhir penyetoran pajak hotel. Namun, ia optimistis angka tersebut akan naik tajam mengingat okupansi hotel di Mataram selama gelaran MotoGP mencapai 100 persen.

Sebelumnya, target pajak hotel sempat diturunkan dari Rp30 miliar menjadi Rp28 miliar karena berbagai faktor eksternal. “Kebijakan efisiensi anggaran pemerintah dan larangan berkegiatan di hotel sejak awal tahun sempat menekan okupansi hotel. Namun kondisi itu mulai berbalik sejak agenda MotoGP,” ujarnya.

Okupansi Hotel di Mataram saat MotoGP Mandalika 2025

Dari sisi pariwisata, Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram, Cahya Samudra sebelumnya mengonfirmasi, tingkat hunian hotel selama MotoGP Mandalika 2025 melampaui ekspektasi. Berdasarkan laporan Asosiasi Hotel Mataram (AHM), okupansi hotel mencapai 100 persen selama perhelatan berlangsung.

“Sebelum MotoGP, kami hanya menargetkan okupansi 80 persen. Tapi ternyata seluruh kamar terjual habis. Ini bukti Mataram sebagai kota penyangga Mandalika mampu memanfaatkan momentum dengan baik,” jelas Cahya.

Ketua AHM, I Made Adiyasa Kurniawan menuturkan, puncak okupansi terjadi pada malam Minggu, 4 Oktober 2025 atau malam sebelum race MotoGP. “Hotel-hotel besar, terutama bintang tiga dan empat, penuh. Bahkan beberapa sampai kekurangan kamar. Untuk hotel bintang satu dan dua, okupansi rata-rata di atas 90 persen,” katanya.

Menurut Adiyasa, kondisi tersebut hampir menyerupai MotoGP 2024, meski tren tahun ini sedikit berbeda. “Kalau tahun lalu, hotel penuh tiga minggu sebelum race. Tahun ini peningkatannya bertahap, 80 persen pada 3 Oktober, 90 persen pada 4 Oktober, dan akhirnya 100 persen di hari race,” ungkapnya.

Pemkot Mataram berharap, geliat sektor perhotelan tidak berhenti pada momentum MotoGP saja, melainkan berlanjut menjadi dorongan nyata bagi pertumbuhan ekonomi daerah. “MotoGP bukan hanya ajang balapan, tetapi juga motor penggerak ekonomi lokal. Kami ingin Mataram menjadi destinasi penyangga yang produktif dan berdaya saing,” tutup Ramayoga. (*)

Berita Terkait

Back to top button