Program MBG di Sumbawa Dipantau Bareskrim, Dinas Kesehatan Perketat Standar Dapur

Sumbawa Besar (NTBSatu) – Tim Bareskrim Mabes Polri memantau langsung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Sumbawa.
“Dari kita hampir setiap hari saat ini Zoom dengan Kementerian Dalam Negeri, untuk memantau kejadian-kejadian yang terjadi pada pelaksanaannya. Termasuk kemarin juga ada tim dari Bareskrim untuk melakukan audit adanya kejadian keracunan makanan ini,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa, Sarip Hidayat, SKM., MPH., Rabu, 1 Oktober 2024.
Pengawasan ketat ini menyusul Kejadian Luar Biasa (KLB) kasus dugaan keracunan makanan yang terjadi pada dua lokasi dapur MBG. Dinas kesehatan menghentikan sementara operasionalnya untuk penyelidikan.
“Kalau yang ada kasus kemarin kejadian luar biasa keracunan makanan itu, ketika memang ada kasus itu, dihentikan dulu untuk sementara. Kita akan melakukan penyelidikan dulu dari mana kira-kira sumber makanannya itu tercemar,” jelasnya.
Adapun hasil laboratorium Balai POM kasus di Lempeh menunjukkan ada cemaran bakteri Staphylococcus aureus, penyebab mual, muntah, dan mencret. Sementara itu, kasus di Empang masih menunggu hasil uji laboratorium dari Balai POM Provinsi NTB.
Sarip menegaskan, semua dapur MBG yang sudah maupun yang akan beroperasi wajib mengantongi Sertifikat Laik Higiene. Serta, sanitasi dari dinas kesehatan sesuai surat edaran Kementerian Kesehatan.
“Saat ini kita sudah ada surat edaran dari Kementerian Kesehatan. Setiap STP atau dapur higiene yang sudah operasional maupun yang akan operasional, harus memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi dinas kesehatan,” katanya.
Terdapat empat syarat yang harus dapur MBG penuhi untuk mendapat sertifikasi tersebut, yakni pengelola dan penjamah makanan harus memiliki sertifikat; makanan, alat dan air harus lolos uji laboratorium; serta Puskesmas wajib melakukan inspeksi kesehatan lingkungan.
“Kalau sudah memenuhi standar itu, baru kami dinas kesehatan akan mengeluarkan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi,” tegasnya.
Sarip menambahkan, setelah perbaikan sesuai rekomendasi hasil uji laboratorium, dapur MBG tersebut dapat kembali beroperasi.
“Kalau sudah diperbaiki, sudah dipenuhi, itu bisa operasional lagi,” tambahnya. (*)