Mataram (NTBSatu) – Wakil Presiden (Wapres), Gibran Rakabuming Raka menyebut, Provinsi NTB merupakan salah satu daerah yang masuk daftar destinasi wisata ramah muslim di Indonesia.
Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam video berjudul “Unboxing Ekonomi Syariah: Indonesia Siap Pimpin Ekonomi Halal Dunia”, di kanal Youtube pribadinya GibranTV.
Dalam video tersebut, Gibran menyoroti sejumlah wilayah di Tanah Air yang berpotensi besar dalam pengembangan pariwisata halal. NTB menjadi salah satu daerah yang secara khusus ia sebut sebagai contoh destinasi ramah muslim yang berkembang pesat.
“Kita juga punya destinasi ramah muslim, seperti NTB, Aceh, Sumatera Barat, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat,” ujar Gibran.
Bukan tanpa alasan, ia menilai NTB layak menjadi salah satu destinasi wisata ramah muslim nasional karena menawarkan keindahan alam luar biasa. Mulai dari pantai eksotis, seperti Gili Trawangan dan Pantai Kuta Mandalika, hingga wisata pegunungan seperti Gunung Rinjani.
“Bahkan di tahun 2023 dan 2024, Indonesia menjadi top muslim friendly destination of the year,” ungkap Gibran.
Tidak hanya terbatas pada sektor pariwisata, Wapres Gibran sangat optimis, seluruh industri halal memiliki potensi besar untuk mendorong Indonesia menuju status negara maju.
“245 juta jiwa penduduk Indonesia adalah umat muslim, salah satu yang terbesar di dunia. Artinya, kekuatan pasar ada di tangan kita, di negeri kita sendiri. Tapi ini belum cukup jika tidak diiringi dengan kemandirian ekonomi dan industri halal,” jelasnya.
Kemandirian ekonomi itu meliputi berbagai sektor industri halal, termasuk pengembangan keuangan syariah yang semakin maju. Kemudian, produksi makanan dan minuman halal berkualitas, industri fesyen muslim yang terus berkembang. Serta, kosmetik halal yang memenuhi standar internasional.
Gibran yakin pengembangan industri halal yang terintegrasi dan berkelanjutan, akan memperkuat perekonomian nasional. Sekaligus membuka peluang pasar global yang sangat luas, sehingga Indonesia bisa menjadi pemain utama dalam ekonomi halal dunia. (*)