Mataram (NTBSatu) – Menjelang bulan suci Ramadan, Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram memperketat pengawasan kos-kosan yang tidak memiliki induk semang dan izin resmi.
Langkah ini untuk mencegah terjadinya penyimpangan sosial yang kerap terjadi akibat lemahnya pengawasan.
Wakil Wali Kota Mataram, TGH. Mujiburrahman menyebut, pentingnya menjaga kesucian Ramadan dengan menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.
“Kita imbau agar masyarakat menyambut Ramadan dengan lebih khusyuk dan tertib. Salah satunya dengan memastikan kos-kosan tidak menjadi sumber masalah sosial,” ujarnya, Selasa, 25 Februari 2025.
Pemkot Mataram akan mengaktifkan Satgas Kos-kosan yang bertugas melakukan razia rutin.
Ia berharap, hal tersebut dapat menekan angka kriminalitas, termasuk penyalahgunaan narkoba dan praktik seks bebas yang kerap terjadi di kos-kosan tanpa induk semang.
Lurah Tanjung Karang, H. Gunawan, mengungkapkan bahwa di wilayahnya terdapat sekitar 60 kos-kosan yang berpotensi menjadi sarang masalah sosial.
“Di Lingkungan Batu Dawe, bahkan pernah ditemukan kasus pembuangan bayi. Ini bukti betapa rawannya kos-kosan yang tidak diawasi dengan baik,” jelasnya.
Gunawan menegaskan, Pemkot tidak akan ragu mengambil tindakan tegas, termasuk menutup kos-kosan yang melanggar aturan.
“Kos-kosan tanpa induk semang rentan menjadi tempat peredaran narkoba dan kriminalitas lainnya. Kami akan bertindak tegas untuk menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan,” tegasnya. (*)
