Tanggapan Pemerintah
Puluhan tahun, warga Meang menghadapi situasi ini tanpa ada perubahan berarti. Jalan tetap rusak. Fasilitas kesehatan tetap jauh.
Namun, akhirnya suara mereka mulai terdengar.
Dalam sebuah pertemuan pada Kamis, 30 Januari 2025 dengan Penjabat (Pj.) Bupati Lombok Barat, H. Ilham, warga Meang mengadukan kondisi mereka. Pemerintah daerah pun mulai bergerak.
“Kami hari Senin depan, akan mengecek langsung ke lokasi untuk menempatkan tenaga kesehatan secara berkala di sana dan melihat bagaimana kondisi kesehatan masyarakat,” ujarnya.

Ia menginstruksikan Dinas Kesehatan Lombok Barat, segera mengirim tenaga kesehatan secara berkala ke Meang. Mereka juga akan melakukan pemeriksaan kesehatan warga. Serta, mencari rumah warga sebagai pusat layanan kesehatan sementara di sana.
Namun, ada satu hal yang menjadi atensi. Pembangunan fasilitas kesehatan permanen memerlukan waktu.
“Pemda harus memastikan tanah atau lokasi yang akan dijadikan pustu adalah milik pemerintah daerah,” jelasnya.
Bagi warga Meang, kabar ini tentu membawa secercah harapan. Namun, pertanyaan besar tetap menggantung: kapan semua ini benar-benar terealisasi? Berapa lama lagi harus menandu nyawa di atas jalanan rusak?
Bagi Nasarudin dan kawan-kawan, usia terus bertambah. Mereka tidak tahu sampai kapan masih mampu menggotong sesama warga melewati medan berbahaya itu.
“Kami hanya berharap ada solusi nyata. Jalan yang layak, fasilitas kesehatan yang dekat. Agar kelak, anak-anak kami tidak perlu lagi bertaruh nyawa hanya untuk berobat,” harapnya. (*)