Mataram (NTBSatu) – Pemprov NTB memastikan ketersediaan stok cadangan pangan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) hingga musim panen raya tahun 2025.
Kadis Ketahanan Pangan NTB, H. Abdul Aziz menyatakan, Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) yang tersedia di Bulog mencapai 42 ribu ton. Selain itu, pemerintah stok cadangan pangan 278 ton, dengan alokasi khusus untuk Pemprov NTB sebanyak 100 ton.
“Cadangan ini disiapkan hingga panen pertama. Saat ini, petani sudah mulai menanam dan menabur bibit. InsyaAllah, stok ini mencukupi hingga panen raya mendatang,” ujar Abdul Aziz, Rabu, 11 Desember 2024.
Untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok selama Nataru, pemerintah menyiapkan langkah antisipasi melalui operasi pasar dan Gerakan Pangan Pasar Murah (GPM).
Satu kegiatan GPM tambahan akan digelar menjelang Nataru sekaligus memperingati HUT NTB.
“Menjelang Nataru, kita akan gelar GPM sekali lagi sebagai bagian dari perayaan ulang tahun NTB,” tambahnya.
Distribusi bantuan pangan kepada masyarakat juga tetap pihaknya lakukan. Penyaluran terakhir tahun ini pada Desember.
Harga komoditas meningkat
Dinas Ketahanan Pangan NTB baru-baru ini melakukan pemantauan harga komoditas strategis di Pasar Pagesangan dan Pasar Kebun Roek, Mataram. Hasil pemantauan menunjukkan adanya kenaikan harga beberapa komoditas. Di antaranya, cabai rawit dari Rp20.000 menjadi Rp 25.000 per kg, sementara cabai merah besar melonjak dari Rp9.000 menjadi Rp22.000 per kg.
Kemudian, harga bawang merah besar naik dari Rp30.000 menjadi Rp38.000 per kg. Bawang putih dari Rp35.000 menjadi Rp38.000 per kg, dan tomat dari Rp12.000 menjadi Rp17.000 per kg.
Selanjutnya, daging ayam ras naik dari Rp35.000 menjadi Rp40.000 per kg, telur ukuran sedang dan besar masing-masing menjadi Rp55.000 dan Rp60.000 per tray. Harga daging sapi stabil di Rp125.000 per kg. Minyak goreng Minyak Kita tetap Rp16.500 per liter dan beras medium di kisaran Rp12.000–13.000 per kg.
Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Ekonomi dan Distribusi Pangan DKP NTB, Raisah, menyebut kenaikan harga disebabkan oleh berkurangnya pasokan akibat musim hujan yang memengaruhi hasil panen lokal.
Melalui langkah antisipasi ini, Pemprov NTB optimistis dapat menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan selama libur Nataru dan memastikan kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi. (*)