Mataram (NTBSatu) – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyederhanakan proses pencairan dana Bantuan Operasional Sekolah Pendidikan (BOSP) 2024.
Pada tahun lalu, proses pencairan dana ini melalui dua tahap. Tahap pertama, satuan pendidikan harus mengumpulkan beberapa laporan, seperti laporan BOSP tahun anggaran sebelumnya, laporan sisa dana tahun sebelumnya. Serta, laporan Pengadaan Barang/Jasa (PBJ) agar dana BOSP tahap pertama bisa cair.
Kemudian, untuk tahap kedua, satuan pendidikan diharuskan menyertakan laporan realisasi minimal 50 persen dari penyaluran tahap pertama.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek, Praptono mengaku proses pencairan dana BOSP tahun lalu lumayan rumit.
“Tahun lalu kita menuntut kerja keras luar biasa dari kepala sekolah dalam melaporkan penggunaan dana BOSP (pada awal tahun untuk bisa mencairkan dana BOSP),” katanya, dikutip dari rilis Kemendikbudristek, Jumat, 19 November 2024.
Berita Terkini:
- Profil Hary Tanoesoedibjo, Bos MNC yang PHK Karyawan
- Setelah Brigadir Nurhadi, Kini Muncul Kematian Janggal Anggota TNI AU Asal NTB
- Promo Gila Digimap, Harga iPhone 13 dan 15 Turun Drastis Hingga Rp5 Juta
- Tuai Banyak Kritikan, Mori Hanafi Pastikan NTB Tetap Jadi Tuan Rumah PON 2028: Kesiapan Venue 80 Persen
Sehingga untuk tahun ini, pihaknya melakukan penyederhanaan. Penyaluran tahap pertama dana BOSP 2024, satuan pendidikan cukup mengumpulkan laporan penggunaan BOSP tahun sebelumnya.