ADVERTORIALKota BimaPariwisata

Dispar Kota Bima Dorong Pekerja Tingkatkan Kualitas Layanan melalui Budaya Murah Senyum

Kota Bima (NTBSatu) – Di tengah banyaknya persaingan usaha kuliner dan tempat wisata, kualitas layanan menjadi kunci utama dalam mempertahankan pengunjung. Salah satu faktor penting dalam meningkatkan kualitas layanan yakni, menerapkan budaya murah senyum di tempat kerja.

Sayangnya, kondisi tersebut belum sepenuhnya terwujud di sektor industri pariwisata dan kuliner di Kota Bima. Hal ini diakui Kepala Dinas Pariwisata Kota Bima, M. Natsir.

“Yang lemah di daerah kita saat ini, soal pelayanan. Jarang senyum ketika melayani pengunjung,” ungkapnya, Senin, 2 Desember 2024.

Meskipun Sumber Daya Manusia (SDM) di Kota Bima, lanjutnya Natsir, sudah cukup memadai dalam memberikan pelayanan. Namun, ia merasa belum puas. Pihaknya masih terus berusaha meningkatkan SDM para pekerja, terutama generasi muda demi terwujudnya pelayanan yang baik terhadap pengunjung.

“Tahun depan, kami akan menganggas bersama Poltekpar Lombok dalam menyiapkan kapasitas SDM. Termasuk melatih generasi muda bagaimana cara meracik makanan khas, mengumpulkan bahan baku hingga membuat menu. Alhamdulillah, mereka (Poltekpar) siap untuk menampung kita,” kata Natsir.

Industri kuliner dan pariwisata, sambungnya, sejatinya tidak terlepas dari pelayanan dan profesionalitas. Ketika pengunjung disambut dengan muka jutek, mereka tentunya merasa tidak nyaman dan memilih menjaga jarak.

Penerapan Budaya Murah Senyum

Budaya murah senyum menurut Natsir, bukan sekadar senyum sapa, tetapi juga mencakup sikap ramah, keramahan, dan kepedulian terhadap kebutuhan pengunjung. Jika sikap itu bisa diterapkan, tentu akan memberi kesan baik bagi pengunjung. Mereka pastinya merasa disambut dengan baik dan dihargai.

“Pengalaman saya bersama tamu, bahwa di daerah kita masih cukup banyak industri kuliner tidak memberikan pelayanan sebagaimana mestinya. Persoalan ini masih menjadi sorotan dan harus kita benahi. Apalagi kebanyakan para pekerja ini dari generasi muda,” katanya.

Natsir menjelaskan, kualitas SDM menentukan masa depan industri kuliner dan pariwisata Kota Bima. Dengan demikian, pihak siap membuka ruang bagi generasi muda untuk belajar bagaimana cara berwirausaha dengan baik dan benar.

“Ketepatan, kecepatan pelayanan, hingga etika dalam pelayanan perlu kita pelajari semua. Profesionalitas ini membantu meningkatkan retensi pengunjung dan mendatangkan kunjungan kembali,” pungkasnya. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button