Mataram (NTBSatu) – Pemerintah Kota (Pemkot) Bima menanggapi pernyataan Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Fahri Hamzah yang menyatakan Kota Bima kumuh dan kotor.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bima, Syarief Rustaman membenarkan adanya pernyataan Wakil Menteri Fahri Hamzah tersebut. Pernyataan itu saat ia berkunjung di Kota Bima pada Senin, 23 Desember 2024 kemarin.
Namun, saat ditanyakan seperti apa kondisi sebenarnya di lapangan. Apakah sesuai dengan pernyataan mantan Wakil Ketua DPR RI itu, Syarief tidak menjawabnya. Justeru ia menyarankan untuk menanyakan hal demikian ke Fahri Hamzah langsung.
“(Bagaimana kondisi sebenarnya di lapangan apakah benar kumuh, red) itu tanyakan Pak Wamen langsung, lokasi mana yang dimaksud,” jelasnya kepada NTBSatu, Selasa, 24 Desember 2024.
Meski demikian, Syarief mengaku, Pemkot Bima akan terus berbenah dalam hal penanganan dan pengelolaan sampah. Sebab, persoalan sampah di Kota Bima merupakan salah satu masalah yang kompleks.
“Terkait pernyataan Pak Wamen itu, kita tidak diam diri. Kita akan terus optimalkan pelayanan dan pengelolaan persampahan dengan pemanfaatan teknologi yang lebih baik lagi,” ungkapnya.
DLH sendiri, lanjut Syarief, akan terus mendorong atensi penganggaran yang lebih baik untuk penanganan dan pengelolaan sampah di Kota Bima. Tujuannya, menghadirkan Kota Bima yang bersih dan nyaman.
Namun demikian, keinginan tersebut perlu kolaborasi dan komitmen dari semua pihak. Baik itu pemerintah maupun masyarakat.
“Butuh komitmen kuat semua pihak akan hal itu. Harapan kami ada keberpihakan kebijakan anggaran untuk sektor lingkungan hidup,” pungkasnya.
Sebelumnya, Fahri Hamzah menyentil kondisi lingkungan dan penataan Kota Bima. Ia menyebut, wilayah Kota Bima kotor dan kumuh.
Pria kelahiran Sumbawa itu juga menyoroti, kondisi Kota Bima yang masih belum tertata dengan rapi.
Menurut Fahri, kota seharusnya bersih dan tidak kumuh. “Kondisi ini harus segera dibereskan supaya wajah Kota Bima ini tampak indah dan nyaman,” ungkap Fahri saat berkunjung di Kota Bima, kemarin. (*)