Mataram (NTBSatu) – Tim pasangan calon (Paslon) Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub NTB, Iqbal-Dinda fokus mengurusi saksi dalam masa tenang Pilkada 2024 ini.
Pada Pilkada Serentak 2024, terdapat sekitar 8000 tempat pemungutan suara. Hal itulah yang menjadi fokus tim Iqbal-Dinda.
“Hal seperti inilah menjadi perhatian kami. Kami sudah menyiapkan saksi sbanyak satu hingga dua per masing-masing TPS, tergantung titik rawan. Kami berupaya sebisa mungkin untuk mengisi TPS,” ungkap Jubir Iqbal-Dinda, Adhar Hakim saat menggelar pertemuan dengan media massa pada Senin, 25 November 2024.
Tim relawan juga menyiapkan koordinator saksi di beberapa titik. Mereka melengkapi para saksi dengan tim hukum yang akan selalu sedia di beberapa titik.
Adhar mengaku, pihaknya tidak main-main dalam proses mengawal pemilu. Sebab, bukan hanya soal suara Iqbal-Dinda, melainkan soal suara rakyat secara umum.
“Selain hitung cepat, kami punya real count untuk data-data dari setiap TPS. Untuk quick count, kami akan ambil data dari 2000 TPS,” terang Adhar.
Mewakili Lalu Muhamad Iqbal, Adhar juga memohon maaf apabila berbagai pihak kesulitan berkomunikasi dengan mantan Dubes Indonesia untuk Turki tersebut. Sebab, setelah pendaftaran calon gubernur, ritme mobilitas Iqbal sangat tinggi.
“Menyoal adanya komunikasi yang terlepas, itu bukan karena Iqbal tak ingin berkomunikasi. Melainkan hanya karena mobilitas tinggi. Terlebih, Iqbal baru pertama kali mencalonkan diri sebagai gubernur,” tandas Adhar.
Sementara itu, Koordinator Media Iqbal-Dinda, Febrian Putra mengatakan, ketika terpilih, Iqbal akan membangun sistem komunikasi yang cair dengan media massa. Terlebih, Iqbal pernah menjadi juru bicara Kemenlu.
Iqbal akan tetap merawat sistem komunikasi secara pribadi dan lebih mumpuni dari yang sekarang. Ia akan menempatkan orang yang sesuai pada bidangnya.
“Iqbal tak membalas pesan bukan berarti tak berkomunikasi, melainkan hanya karena tingkat mobilitas yang tinggi. Seandainya Iqbal tak punya komitmen tinggi terhadap media, kami mungkin tidak akan menggelar acara ini. Sebab, kami memang ingin terus berkomunikasi,” tandas Febrian. (*)