Politik

Iqbal Tepis Anggapan Kampanye SARA, akan Konsisten Jadi Pemimpin Semua Golongan

Mataram (NTBSatu) – Calon Gubernur NTB Nomor Urut 3, Lalu Muhamad Iqbal menjawab kritikan yang menyebutkan pihaknya menyertakan unsur SARA saat berkampanye. Ia mengatakan, orang-orang semestinya perlu melihat konteks terlebih dahulu sebelum menyimpulkan sesuatu.

Sebelumnya, pada akun Instagram @bicarantb, Iqbal mendapat kritikan lantaran mengucapkan narasi ‘Bangsaku Pacu Berguru, Kaumku, Sasak Bejulu’. Artinya, ‘Bangsaku Seriuslah Berguru, Kaumku, Sasak Paling Dahulu’. Atas kalimat ini, akun tersebut menilai narasi SARA telah berkembang di sekitar Iqbal.

Dalam menanggapi hal ini, Iqbal justru bingung dengan anggapan kampanye SARA tersebut. Sebab, narasi ‘Bangsaku Pacu Berguru, Kaumku, Sasak Bejulu’ tercetuskan oleh Pahlawan Nasional, Zainuddin Abdul Majid. Dia mengaku mengutip narasi itu lantaran Zainuddin Abdul Majid adalah panutan bersama.

“Kalau soal ‘Sasak Bejulu’ itu, kan, saya sampaikan di acara Hultah NW, organisasi yang didirikan Maulana Syaikh (Red, Zainuddin Abdul Majid). Jadi, wajar bila saya mengutip kata mutiara dari Maulana Syaikh yang menjadi panutan bersama,” ungkap Iqbal kepada NTBSatu, Rabu, 16 Oktober 2024.

Mantan Dubes Indonesia untuk Turki itu berkomitmen menjadi pemimpin bagi seluruh golongan. Bahkan, ia menyampaikan komitmen itu dalam berbagai kesempatan.

Menyinggung lebih dalam mengenai komitmen tersebut, Iqbal mengaku akan selalu konsisten dengan segala hal yang telah terucapkan.

“Saya akan selalu konsisten meniatkan kepemimpinan yang berdiri di atas semua kelompok dan golongan,” tandasnya.

Tak Hanya Kritik Iqbal

Adapun akun Instagram @bicarantb tidak hanya mengkritik Iqbal. Mereka pun turut mengkritisi meme berisi kutipan mantan Bupati Lombok Tengah, Lalu Wiratmaja yang menyitir politik identitas dengan menyebut Iqbal sebagai representasi harga diri orang Sasak.

Kemudian, Mantan Bupati Lombok Timur, Sukiman Azmy yang menyampaikan kutipan, “Sasak lejun, Sasak jadi Gubernur”.

Sementara itu, Ketua DPW Gelora NTB, Lalu Pahrurrozi alias Ozi menanggapi dengan santai hal ini. Sebab, saat mengarahkan partainya untuk mendukung Iqbal, Ozi telah mengetahui, sosok tersebut akan menjadi pemimpin untuk seluruh golongan.

Ia tidak membenarkan pemelintiran narasi dengan niatan menjatuhkan salah satu paslon. Sebab, hal tersebut menujukkan perilaku berdemokrasi yang tidak sehat.

Hanya saja, Ozi menilai, kepungan kampanye negatif wajar berkembang pada paslon Iqbal-Dinda. Sebab dalam berbagai survei belakangan ini selalu unggul.

“Jadi, mungkin ada pihak-pihak yang tidak suka atas unggulnya Iqbal-Dinda. Namun, kami tentu tidak akan patah semangat atas hal ini. Kami akan bekerja lebih keras untuk memenangkan Iqbal-Dinda,” tandas Ozi. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button