ADVERTORIALPendidikan

Ummat Tuan Rumah Rakernas ASDIP PTKI 2024, Hasilkan Empat Rekomendasi untuk Pemerintah

Mataram (NTBSatu) – Universitas Muhammadiyah Mataram (Ummat) menjadi tuan rumah Rapat Kerja Nasional Asosiasi Dosen Ilmu Perpustakaan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (Rakernas ASDIP PTKI), tanggal 13-15 September 2024. Kegiatan tersebut berlangsung di Hotel Jayakarta, Lombok Barat.

Selain Rakernas, pada kegiatan tersebut juga terselenggara Internasional Conference dengan tema “Strengthening The Foundation of Library and Information Science”.

Dalam kegiatan pembukaannya, Pj. Gubernur NTB turut hadir diwakili Plt. Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Provisni NTB, H. Amir Anwar, M.Pd. Kemudian, Rektor Ummat, Drs. Abdul Wahab, MA., beserta para Wakil Rektor; Ketua ASDIP PTKI, Prof. Dr. Nurdin Laungu, M.A.; dan Dekan Fisipol Ummat, Dr. H. Muhammad Ali, M.Si.

IKLAN

Sementara, para narasumber yang hadir dalam Internasional Conference, yakni Prof. Dr. Sulistyo Basuki dan Prof. Ts. Dr Roziya Abu dari UiTM Malaysia. Lalu, Putu Laxman Pendit, Ph.D., selaku Head of Supervisory Board, Indonesian Association of Library and Information Science Scholars, dan Secretary Museum of Indonesia Art Melbourne Australia.

Hasil Rakernas ASDIP PTKI 2024

Hasil Rakernas ASDIP PTKI 2024
Pembacaan hasil Rakernas ASDIP PTKI 2024 oleh tim perumus yang berlangsung di Lombok. Foto: Dok Humas Ummat

Adapun hasil dari Rakernas tersebut, berupa empat rekomendasi untuk pemerintah agar memperhatikan profesi pustawakan di Indonesia. Pertama, meminta agar pemerintah baik di tingkat nasional maupun daerah tidak mengangkat pustawakan melalui jalur impassing.

ASDIP PTKI juga mendorong formasi pustakawan dari alumni Prodi Ilmu Perpustakaan/Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Lalu, alumni Prodi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam/Teknisi Perpustakaan/Perpustakaan dan Science Informasi maupun nama Prodi sejenis lainnya.

“Meminta pemerintah menyelenggarakan pendidikan profesi pustakawan sebagaimana profesi lain,” jelas ASDIP PTKI dalam keterangan resminya, Senin, 16 September 2024.

Terkahir, pihaknya meminta agar pemerintah menggelar pelatihan teknis perpustakaan bukan untuk menjadikan kepala perpustkaan. Melainkan penambahan kompetensi guru, untuk membantu dalam pengelolaan perpustakaan sebagai sumber belajar.

Empat rekomendasi tersebut dirumuskan oleh tim perumus yang terdiri dari Prof. Dr. Nurdin Laugu, M.A., Dr. Ismaya, S.IP, M.IP. Lalu, Dr. Eni Amalia, M.Ag., Dr. Ida Farida, M.Lib., Dr. Tafrikhuddin, S.Ag, M.Pd., Nazarudin Musa, M.LIS, Ph.D. Serta, Dr. Ade Abdul Haq, M.Hum., dan Dr. Wiji Suwarno, M.Hum. (*)

IKLAN

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button