Mataram (NTBSatu) – Hamdan Kasim, Anggota DPRD NTB terpilih, masuk nominasi dalam tiga nama yang dikirim ke DPP Golkar untuk diputuskan menjadi Ketua DPRD NTB.
Jika terpilih, Ketua KNPI NTB 2016 – 2022 ini bakal jadi Ketua Dewan Udayana termuda sepanjang sejarah lembaga legislatif tersebut.
Kepada NTBSatu, ia mengaku punya keinginan kuat memperkokoh kedudukan DPRD NTB sebagaimana tiga fungsi utamanya. Fungsi Legislasi, fungsi budgeting, dan fungsi pengawasan
Ketiga fungsi itu akan diperkokoh dalam satu muara, membuka seluas luasnya ruang aspirasi bagi masyarakat.
“Karena ini lembaga rakyat, maka kita akan kembalikan ke fungsi sebenarnya, lembaga aspirasi rakyat,” tegas Hamdan, Selasa 27 Agustus 2024.
Bicara kepentingan rakyat, maka Hamdan akan mendorong lembaga agar produk legislasi, pro terhadap kebutuhan dasar masyarakat.
“Pro pada kebutuhan dasar, artinya pro terhadap kemiskinan dan hal hal yang berkaitan dengan isu kerakyatan lainnya,” kata Hamdan.
Masuk kandidat setelah pleno
Hamdan Kasim sebelumnya masuk sebagai kandidat setelah diputuskan dalam Pleno DPD Golkar NTB Senin, 26 Agustus 2024.
Ia masuk nominasi setelah meraih sura signifikan dalam Pileg 2024. Ia berebut kursi di Dapil NTB IV Lombok Timur bagian Selatan dan meraih suara pribadi 17.782 suara.
Ia bersaing dengan Ketua DPRD petahana, Baiq Isvie Rupaeda. Di Dapil NTB III Lombok Timur bagian Utara, Ketua DPRD Periode 2019 – 2024 ini, meraih suara 35.871 suara.
Kandidat ketiga, Humaidi, Dapil VII Lombok Tengah, suara pribadi 17.803 suara.
Hamdan menyadari, DPRD NTB jadi rumah tempat bergabungnya fraksi-fraksi yang berasal dari bendera partai berbeda. Kepentingan, visi dan ideologi partai yang beragam. Hal ini membuka ruang dinamisnya forum forum sidang dewan.
Tapi ia percaya, dengan pengalamannya di berbagai jenjang organisasi dan berkiprah cukup panjang sebagai politisi Golkar, semua dapat teratasi dengan kata kunci komunikasi.
Terlebih, mantan Ketua Umum Cabang HMI Mataram dan Ketua PB HMI ini, sedang aktif pada jabatan strategis di Golkar. Wakil Ketua DPD Golkar NTB, Ketua AMPG NTB, dan ditunjuk sebagai Plt. Ketua DPD Golkar KSB.
“Saya pikir ini soal komunikasi. Poin penting menjaga komunikasi dengan semua pihak, menjaga komunikasi secara baik antar fraksi fraksi,” ujar politisi berusia 41 Tahun ini.
Ketua DPR adalah corong kepentingan semua anggota dewan, menjadi jembatan untuk menyalurkan kepentingan-kepentingan antar fraksi dan anggota di dalamnya.
Kepemimpinan baginya bukan soal tua muda, senior junior. Menurutnya, usia tidak bisa dijadikan parameter utama kapasitas.
Sepanjang kita semua mampu mengkohesikan semua kepentingan itu, maka saya yakin kerja kerja lembaga legislatif akan berjalan kondusif,” tandasnya.
Hormati Isvie dan Humaidi
Ketiga kandidat ini punya kans yang sama untuk terpilih dengan kapasitas dan pengalaman masing masing.
Terpenting, ia sudah melalui tahap awal pemenuhan syarat sesuai Pedoman Organisasi (PO). Terbukti ia lolos dalam penjaringan awal DPD dan menunggu keputusan DPP.
“Jadi, siapapun dari kami bertiga ini, lolos atas proses mekanisme yang ada di DPD. Nah, soal nanti siapa terpilih, itu hak DPP,” ujarnya.
“Parameter yang digunakan sudah pasti menggunakan berbagai aspek, kapasitas, integritas, dan tentu saja politis. Persis yang disampaikan Ketua kemarin,” ujarnya merujuk pada pernyataan Ketua DPD Golkar NTB, H. Mohan Roliskana.
Kalau akhirnya terpilih, artinya partai sudah melihat kiprahnya selama ini di Golkar.
Kesempatan sama, ia menyampaikan rasa hormat kepada Isvie Rupaedah dan Humaidi. Keduanya di mata Hamdan adalah politisi senior dan berpengalaman. (*)