Mataram (NTBSatu) – Kondisi Dermaga Senggigi kian mengkhawatirkan. Fasilitasnya diduga tak sesuai standar operasional. Belum lagi tingginya biaya tambat.
Padahal, masih tersisa satu kapal cepat milik PT. Bali Eka Jaya yang beroperasi di Dermaga Senggigi tersebut, yakni Ekajaya Matra. Kapal itu diluncurkan pada 20 Juli 2024 lalu, dengan menggunakan teknologi Waterjet System. Hal ini memungkinkan kapal untuk bertahan meskipun kondisi dermaga tidak optimal.
Salah satu pelaku usaha penyebarangan kapal ferry, Abdi mengatakan, apabila Pemda Lombok Barat tidak merespons terkait kondisi Dermaga Senggigi, maka akan berdampak ke pihak lain.
“Mulai dari pihak operator yang terpaksa menghentikan penyebrangan dari Dermaga Senggigi, hingga berdampak pada matinya usaha di sekitar dermaga dan berkurangnya minat wisatawan,” katanya, Sabtu, 10 Agustus 2024.
Dermaga yang tidak memadai, sambung Abdi, menyebabkan wisatawan enggan berkunjung. Sehingga, akhirnya berdampak pada penurunan pendapatan pelaku usaha lokal di sekitar lokasi.
Menurutnya, sebagai salah satu tujuan wisata utama di Pulau Lombok, Senggigi sangat bergantung pada kelancaran transportasi laut. Namun, jika fasilitas tidak sesuai standar operasional maka berpotensi membahayakan kapal dan penumpang.
Karenanya, ia berharap Dinas Perhubungan Lombok Barat memperhatikan dan memperbaiki dermaga di daerah bersemboyan Patut Patuh Patju ini.
“Saya berharap agar pemerintah menanggapi keluhan dan harapan kami dengan serius. Karena akan mengancam laju perekonomian daerah Senggigi,” katanya mengingatkan.
Sementara, Kepala Dinas Perhubungan Lombok Barat, M. Najib mengaku, kekurangan sarana dan prasarana di dermaga tersebut.
“Memang di Dermaga Senggigi kita perlu pembenahan, sambil jalan kita akan memperbaiki,” kata Najib.
Najib pun mengaku, jka SOP pelayaran di Dermaga Senggigi masih ada yang belum terpenuhi. Meski begitu, pihaknya tetap berusaha maksimal untuh memenuhi standar.
“InsyaAllah kita akan siapkan semua, mudahan hari-hari ini ke depannya kita sudah bisa penuhi,” pungkasnya. (*)