Mataram (NTB Satu) – Pemerintah Kota (Pemkot) Bima kembali menunjukkan komitmennya terhadap kesejahteraan masyarakat dengan menggelar rapat koordinasi atau High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) pada Senin, 23 Oktober 2023.
Rakor yang diselenggarakan di Aula Pemkot Bima ini dipimpin langsung oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Bima, H Mohammad Rum M.T., yang turut dihadiri oleh Manager FPPUKIS Bank Indonesia dan sejumlah pejabat terkait, serta perwakilan dari berbagai instansi terkait.
High Level Meeting ini bertujuan untuk membahas strategi pengendalian inflasi daerah, menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga, memantau perkembangan harga barang dan jasa, serta mengidentifikasi potensi permasalahan yang dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi di Kota Bima.
Dalam sambutannya, Mohammad Rum menekankan pentingnya kerja sama antara berbagai pihak untuk menjaga stabilitas harga dan mencegah terjadinya lonjakan inflasi yang tidak diinginkan.
“Kita harus bekerja sama dengan semua pihak untuk menjaga stabilitas ekonomi di Kota Bima. Inflasi yang terkendali adalah kunci keberhasilan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Diketahui, angka inflasi Kota Bima di bulan September yaitu 2,67 persen, dan harga beras yang cenderung naik. Angka ini menjadi perhatian serius dalam Rapat Koordinasi TPID.
Berita Terkini:
- Muazim Akbar Serap Aspirasi Warga NTB, Fokus Isu Buruh Migran dan Perempuan
- Dewan Sayangkan Silang Informasi Pansel Bank NTB Syariah
- Interpelasi DAK 2024: Jalan Terjal Fraksi Pengusul, Tanda Tanya Publik untuk Kubu Penolak
- Lima Siswa SD di Lombok Tengah Diduga Keracunan MBG
Dalam rakor tersebut dibahas langkah-langkah konkret yang dapat diambil untuk mengendalikan inflasi, termasuk pemantauan harga bahan pokok, pendampingan kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta peningkatan efisiensi distribusi barang.
Tak hanya itu, Mohammad Rum juga mengungkapkan, bahwa pihaknya akan terus melakukan intervensi dengan program operasi pasar yang diharapkan bisa menekan laju inflasi di Kota Bima.
Selain itu, TPID juga akan menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga stabilitas harga, guna mencegah spekulasi dan timbunan harga.
Sementara itu, Manager FPPUKIS Bank Indonesia, Abdul Hadi menyampaikan, bahwa pihaknya akan terus memantau harga-harga barang dan jasa di pasaran.
“Kami akan bekerja sama dengan seluruh stakeholder untuk mengidentifikasi potensi lonjakan harga dan mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya,” ujarnya.
Acara ini diakhiri dengan komitmen bersama untuk terus bekerja keras menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga, serta stabilitas harga barang dan jasa di Kota Bima. (MKR)