Pendidikan

SMAN 5 Mataram Kerja Keras Atur Mapel yang Paling Banyak Diminati Siswa

Mataram (NTBSatu)SMAN 5 Mataram mengalami kesulitan dalam membagi siswa yang memilih mata pelajaran (mapel) pilihan, sesuai ketentuan Kurikulum Merdeka. Mereka bekerja keras untuk menambah kelas setiap mapel yang paling banyak siswa minati.

Terlebih, Kemendikbudristek telah menghapus sistem penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA dalam Kurikulum Merdeka. Sehingga, para siswa tidak lagi memilih jurusan, tetapi memilih mapel pilihan.

Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMAN 5 Mataram, Haryadiansyah mengatakan, telah menyiapkan skema khusus untuk mengatur mapel dengan pilihan terbanyak. Pihaknya akan menambah jumlah kelas setiap mapel yang paling banyak terminati oleh siswa.

Haryadiansyah menjelaskan, pengelompokan siswa itu berdasarkan pilihan siswa dan hasil bimbingan sekolah. Sekolah akan memberikan bimbingan bagi siswa dalam memilih mapel pilihan sesuai hasil tes siswa.

Selain itu, pengelompokan siswa pada mapel pilihan juga berdasarkan nilai mata pelajaran masing-masing siswa.

“Alhamdulillah, hampir tidak ada kendala berarti dalam mengimpelementasikan Kurikulum Merdeka,” ungkap Haryadiansyah kepada NTBSatu, Kamis, 8 Agustus 2024.

Dengan terbitnya Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024, pemerintah mewajibkan semua sekolah mulai PAUD, SD, SMP, SMA, SMK untuk menerapkan Kurikulum Merdeka. Termasuk, sekolah agama.

Siswa Bebas Memilih

Dalam Kurikulum Merdeka, tidak terdapat lagi istilah penjurusan sebagaimana Kurikulum 2013. Kelompok mapel pilihan ini, ada yang berbasis sains, seperti fisika, kimia, biologi.

Selanjutnya, sejarah, ekonomi, sosiologi, geografi, atau pun ada yang berbasis bahasa seperti bahasa Indonesia tingkat lanjut, dan sejumlah mapel bahasa asing lain.

“Seluruh siswa yang ingin masuk penjurusan, semua kami tangani,” terang Haryadiyansyah.

Dalam Kurikulum Merdeka, siswa tidak terikat harus menempuh semua mata pelajaran IPA saja seperti kurikulum sebelumnya. Siswa boleh mengambil kelompok mapel IPA/sains dan sebagian lagi mapel bahasa secara bersamaan. Karena, mereka berminat pada ilmu sains dan sekaligus ilmu bahasa.

Sementara itu, untuk kurikulum lama, apabila siswa mengambil jurusan IPS, maka mereka harus menempuh semua paket mapel pada rumpun ilmu sosial Berbeda halnya dengan kurikulum baru ini.

Siswa boleh menempuh mapel IPS, seperti sejarah, ekonomi, tapi tidak suka geografi. Maka, mapel geografi boleh tidak diambil, lalu tergantikan dengan mata pelajaran biologi yang dia sukai.

“Kalau dari sisi orang tua, orang tua sangat setuju,” tandas Haryadiyansyah. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button