HEADLINE NEWS

Jabatan Direksi PT GNE Kosong, Pj Gubernur NTB Diminta Segera Bersikap

Mataram (NTBSatu) – PT GNE meminta Pj. Gubernur NTB, Hassanudin segera menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pasalnya, masa jabatan sejumlah posisi strategis dalam perusahaan itu telah berakhir.

Manajer Humas dan Media PT GNE, Ahmad Jaelani AP mengatakan, tiga jabatan direksi telah berakhir pada 16 Juli 2024, tapi belum ada keputusan pergantian. Terlebih, PT GNE tengah menghadapi audit investigasi Inspektorat Provinsi NTB.

Hingga saat ini, masih terjadi kekosongan jabatan secara dejure untuk posisi tiga direksi, yaitu, Direktur Utama, Direktur Keuangan dan Direktur Operasional

“Kami bersurat kepada Pj Gubernur tanggal 15 Juli 2024 untuk mohon arahan dan kebijakan terkait berakhirnya masa jabatan direksi,” kata Ahmad Jaelani kepada NTBSatu, Rabu, 31 Juli 2024.

Sebelumnya, Karo Ekonomi Setda NTB, Lalu Wirajaya Kusuma memberi pengarahan kepada jajaran manajemen PT GNE lalu menunjuk Komisaris Utama sebagai Plt Direktur Utama. Ia juga meminta perusahaan daerah itu untuk menunggu kebijakan dari Pj Gubernur NTB selaku pemegang saham tunggal.

Kursi Komisaris Utama saat ini kosong. Sebab, Anas Amrullah meninggalkan posisi itu. Anak harus menggantikan posisi Plt. Direktur Utama lantaran Samsul Hadi terjerat pidana.

Masa kerja direksi berakhir pada tanggal 16 Juli 2024. Hal itu sesuai dengan Perda Nomor 3 Tahun 2021 tentang PT Gerbang NTB Emas Pasal 19 No 2. Peraturan itu menyebutkan, pemegang saham mengusulkan jabatan dewan direksi dalam RUPS untuk jangka waktu lima tahun. Ia dapat terangkat kembali untuk satu kali masa jabatan.

Selanjutnya, dalam pasal 71 PP Nomor 54 Tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik Daerah, apabila terjadi kekosongan jabatan seluruh anggota direksi, pelaksanaan tugas pengurusan BUMD akan terlaksana Dewan Pengawas atau Komisaris.

“Dewan Pengawas atau Komisaris dapat menunjuk pejabat dari internal BUMD untuk membantu pelaksanaan tugas direksi sampai dengan pengangkatan direksi definitif paling lama enam bulan,” ujar Ahmad Jaelani.

Baca juga: Inspektorat Audit Investigasi Keuangan Rp32 Miliar PT GNE

Berjalan Normal dan Siap Hadapi Audit

Ahmad Jaelani memastikan, operasional PT GNE tetap berjalan sebagaimana biasanya. Seluruh lini usaha khususnya bisnis beton tetap berjalan normal dan lancar.

“Semua ini tentu atas kerja sama dan kerja keras semua divisi di PT GNE,” ujarnya.

PT GNE akan menghadapi audit investigasi dari Inspektorat Provinsi NTB. Mereka siap membantu dan bekerjasama dengan baik selama proses audit berlangsung.

“Apapun hasil audit dan rekomendasi dari Inspektorat Provinsi NTB nantinya, akan dijalankan dengan sepenuh hati oleh kami,” tandasnya. (*)

 

Show More

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button