Mataram (NTBSatu) – Sebanyak 40 cabang olahraga (cabor) bakal dipertandingkan dalam penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional atau PON 2028 di NTB-NTT. Jumlah tersebut sesuai dengan keputusan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KONI Pusat beberapa waktu lalu.
Dari 40 cabor, dua provinsi yang menjadi tuan rumah, masing-masing akan menggelar 20 cabor di daerahnya.
Pertandingan cabor di NTB, meliputi Panahan, Atletik, Bola Basket, Dancespot (breaking), Dayung (Canoeing dan Rowing), Balap Sepeda, Anggar, Hockey, dan Golf. Kemudian, Judo, Menembak, Skateboard, Panjat Tebing, Triatlon, Bola Voli, Karate, Muaythai, Wushu, Tarung Derajat, dan Bermotor.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi NTB, Tri Budiprayitno mengatakan, untuk pembagian cabor tersebut masih bersifat sementara. Sebab, pembahasannya masih antara KONI Pusat dengan pemerintah provinsi NTB dan NTT.
“SK penetapan NTB dan NTT sebagai tuan rumah PON 2028 juga baru oleh KONI, belum Kemenpora. Jadi, kemungkinan akan ada perubahan lagi,” katanya, Kamis, 18 Juli 2024.
Tetapi, untuk jumlah pertandingan cabor telah pasti mencapai 40 cabor. Dengan 20 cabor di masing-masing provinsi.
“Masing-maisng provinsi mendapat 16 cabor, dengan totalnya 32 cabor. Masing-masing provinsi boleh mengajukan empat cabor unggulan lainnya dan kami sudah mengajukannya jadi 20 cabor untuk menjadi tuan rumah,” jelas Yiyit, sapaan akrabnya.
“Sampai dengan kemarin, berdasarkan berbagai pertimbangan, memang ada semacam penyesuaian terkait cabor, yaitu sesuai dengan Olimpiade dan Desan Besar Olahraga Nasional (DBON),” tambahnya,
Namun, ia kembali menegaskan, kalau pembagian ini masih kesepakatan antara KONI Pusat, KONI NTB, dan KONI NTT.
“Sebagaimana proses-proses lebih lanjut, maka nanti penetapan sebagai tuan rumah oleh Kemenpora. Mudah-mudahan bisa segera,” harap Yiyit.
Karena, sebagai informasi, proses NTB menjadi tuan rumah Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) 2025 juga cukup panjang.
“Setahun yang lalu terpilih sebagai tuan rumah Fornas 2025. Baru akhir Juni kemarin oleh Kemenpora, penetapan NTB tuan rumah. Jadi situasinya seperti itu,” ujar Yiyit.