Mataram (NTBSatu) – Santriwati ponpes Al Aziziyah yang dirawat di RSUD Soedjono Selong, Lombok Timur Nurul Izati meninggal dunia, Sabtu, 29 Juni 2024 pagi. Jenazah almarhumah usia 13 tahun itu dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Mataram untuk dilakukan autopsi.
“Mayat almarhumah Nurul Izati akan dilakukan Autopsi di RS Bhayangkara Mataram,” kata kuasa hukum korban, Yan Mangandar kepada NTBSatu.
Nurul menjalani perawatan selama 16 hari di RSUD Soedjono Selong, Lombok Timur karena diduga dianiaya di Ponpes Al Aziziyah, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat.
“Telah meninggal dunia adinda Nurul Izati, santriwati Ponpes Al Aziziyah Gunungsari, Lombok Barat, yang kritis 16 hari dan dirawat di RSUD dr. Soedjono Selong,” kata kuasa hukum korban, Yan Mangandar.
Sebagai informasi, santriwati asal Provinsi NTT itu diduga menjadi korban penganiayaan di ponpes tempatnya menuntut ilmu.
Dia pun ditemui sudah dalam keadaan kritis oleh orang tuanya sejak Senin, 17 Juni 2024 lalu.
Orang tua korban, Mahmud H Umar, mengatakan terungkapnya peristiwa itu berawal saat dirinya menemui anaknya yang tengah dirawat di sebuah klinik pada Senin, 17 Juni 2024.
Saat itu kondisi korban disebut sudah dalam kondisi kritis.
“Sebelumnya tidak ada informasi dari pengurus ponpes, padahal anak saya luka dan lebam di bagian kepala dan muka,” kata Mahmud. (KHN)