Mataram (NTBSatu) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyebut libur lebaran 2024 mampu memberikan dampak besar untuk perekonomian Indonesia di tahun ini.
Dalam Weekly Brief With Sandiaga Uno secara virtual, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama, Nia Niscaya, mengatakan potensi perputaran ekonomi yang dihasilkan dari mudik dan libur lebaran sebesar Rp369,8 triliun.
Pergerakan masyarakat di libur lebaran tahun ini diperkirakan mencapai 193,6 juta orang. Angka ini meningkat dibandingkan pada masa lebaran tahun lalu sebesar 123,8 juta orang.
“Hal tersebut berdasarkan data perhitungan Kementerian Perhubungan 2024 dengan persentase masyarakat berwisata yang kira-kira hampir 90 persen melakukan kegiatan wisata,” jelas Nia, ditulis NTBSatu, Rabu, 17 April 2024.
Nia menjelaskan peningkatan ini juga dipengaruhi dari kebijakan cuti bersama yang lebih panjang sehingga membuat banyak masyarakat memanfaatkan waktunya untuk berlibur ke destinasi wisata Tanah Air.
Berita Terkini:
- Survei PRESiSI: Elektabilitas Najmul – Kus Jauh Tinggalkan Dua Pesaingnya
- Survei SPIN: Elektabilitas Muchsin Effendi – Junaidi Arif Lewati Najmul – Kus di Pilkada Lombok Utara
- Enam Ekor Sapi Warga di Bima Tersambar Petir, Kerugian Capai Rp30 Juta
- Pengamat Prediksi AQUR akan Menang di Pilkada Kota Mataram
Adapun Nia menjelaskan pergerakan wisatawan ini banyak terjadi di pulau Jawa dengan sejumlah destinasi pilihan seperti Malioboro, Gunung Bromo, Pantai Pangandaran, Parangtritis dan masih banyak lagi.
“Pergerakan wisatawan nusantara itu terjadi di pulau Jawa karena memang penduduknya jumlahnya besar, infrastrukturnya yang sudah dibangun jalan tol,” tambahnya.
Nia melanjutkan, berdasarkan data, rata-rata pengeluaran wisatawan saat berlibur yakni sekitar Rp905 ribu per hari hingga Rp7,6 juta untuk 7 hari.
“Nominalnya berasal dari akomodasi, transportasi, makan minum dan oleh-oleh,” tukas Nia. (STA)