BERITA LOKALMXGP

Dibalik Tema “Beyond the Limit”, Bang Zul Ungkap Tantangan Penyelenggaraan MXGP di NTB

Mataram (NTBSatu) – Project Director of MXGP Indonesia, Diaz Rahmah Irhani, menyebut gelaran Motocross Grand Prix (MXGP) Lombok – Samota 2024 mengusung tema “Beyond the Limit“.

“Ada harapan dibalik tema tersebut. Artinya melampaui batas. Banyak keterbatasan dalam penyelenggaraan event ini, tetapi kita optimis akan sukses dan lancar,” ucap Diaz pada NTBSatu, Jumat, 22 Maret 2024.

Pelaksanaan motocross ini sudah ketiga kalinya diadakan di Nusa Tenggara Barat. Diaz mengatakan, MXGP kali ini memberikan peluang kepada Milenial dan Gen Z dalam mengelola event internasional tersebut.

“Kami gaet 5000 lebih keterlibatan anak muda pada saat penyelenggaraan event,” kata Perempuan berusia 25 tahun ini.

Diaz mengungkapkan, salah satu keterbatasan dalam MXGP ini adalah pendanaan. Ia berujar, untuk menghadirkan gelaran tersebut membutuhkan dana sebesar Rp50 Miliar. Belum termasuk hosting fee yang harus dibayarkan kepada Infront Moto Racing, selaku promotor Internasional.

Berita Terkini:

“Sponsor berasal dari Perusahaan, baik itu skala nasional maupun lokal yang ada di NTB, NTT, Bali, dan Jawa Timur (Jatim). Selain itu, kami saat ini juga mengajukan dukungan pembiayaan dari Kemenparekraf,” beber Diaz.

Diakuinya, tidak mudah untuk mencari sponsor untuk menunjang perhelatan ini. Ditambah isu tahun politik yang santer beredar bahwa MXGP dijadikan kendaraan politik salah satu Paslon yang digadang-gadang akan bertarung kembali di Pilgub November mendatang.

“Tidak. Kami pastikan ini bukan kendaraan politik Bang Zul. Beliau justru banyak membantu mendatangkan sponsor-sponsor nasional,” tegas Diaz.

MXGP Indonesia akan terlaksana pada 30 Juni 2024 di Samota, Sumbawa. Sedangkan, untuk yang di Lombok, akan terlaksana pada 7 Juli 2024 di Selaparang, Kota Mataram.

Di lain sisi lain, Gubernur NTB periode 2018-2023 H. Zulkieflimansyah yang didapuk sebagai Chairman MXGP, mengatakan salah satu tantangan terbesar penyelenggaraan event ini adalah animo masyarakat NTB yang membeli tiket masih minim.

“Event ini kan menjadi milik kita bersama. Provinsi NTB akan dikenal dunia internasional, jangan sampai kita sendiri tidak ada gaungnya,” ujarnya.

Bang Zul, begitu ia akrab disapa, sedikit menyayangkan jika event tersebut nantinya tidak akan dilirik lagi oleh pemerintah, lantaran terus menerus merugi.

“Banyak yang akan kita dapatkan jika dapat menjalankan event ini dengan maksimal. Hotel, agen tour travel, UMKM hingga pedagang asongan, semua kecipratan multi player effect dari MXGP,” tukasnya. (STA)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button