Akhirnya, sambung Multazam, dia meminjam uang temannya untuk dikirim ke rekening yang diarahkan penipu tersebut.
“Saya pinjam sekitar Rp100 juta dari teman-teman,” ujarnya.
Setelah dicek rekening hari ini, ternyata saldonya tidak bertambah. Rupanya, bukti transfer yang dikirim pencatut nama Pj gubernur dan wali kota tersebut palsu.
Berangkat dari situ dia pun melaporkan kejadian yang dialami ke Pemkot Mataram dan difasilitasi agar dilanjutkan ke Satreskrim Polresta Mataram.
“Betul, kami sudah sampaikan ke pihak Satreskrim dan didampingi untuk melapor ke Polres,” kata Asisten I Setda Kota Mataram Lalu Martawang.
Berita Terkini:
- Peringatan Harlah Ke-102 NU, PP Muhammadiyah Ungkap Semangat Kebersamaan Rawat Keutuhan NKRI
- Polisi Amankan 8 Pelaku Ilegal Fishing dan Puluhan Bahan Peledak di Perairan Bima
- Pria Asal Lombok Barat Dibekuk Polisi Gegara Curi HP Perempuan saat Chek In di Hotel
- Dapat SP3, PT Autore Ngotot Lakukan Aktivitas di Perairan Sekaroh Lombok Timur
Martawang menegaskan bahwa kejadian ini adalah penipuan. Menurutnya, Wali Kota Mataram tidak pernah meminta masyarakat agar mengirim uang ke rekening tertentu.
“Kami meminta masyarakat harti-hati dan tidak mudah percaya dengan penipuan mengatasnamakan wali kota. Kami juga sudah minta Dinas Kominfo membuat pengumuman,” bebernya.
Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Mataram, Kompol I Made Yogi Purusua Utama menjelaskan, pihaknya pihaknya sedang menindaklanjuti informasi yang disampaikan masyarakat.
Yogi mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dengan penipuan yang membawa nama pejabat daerah.
“Kami berharap ini dinaikkan ke media. Hati-hati dengan akun fake (palsu),” pintanya. (KHN)
