Kota Bima (NTBSatu) – Sebanyak lima orang mahasiswa dari berbagai universitas mengikuti magang Intensif In Spatial Planning for Regional and National Growth (Inspiring)
Mereka adalah M. Reza Fazri Azani ( Perencanaan Wilayah dan Kota – Universitas Amikom Yogyakarta), Jufrin (Perencanaan Wilayah dan Kota – Universitas Hasanuddin), M. Labual Alaqil (Sains Informasi Geografi – Universitas Pendidikan Indonesia).
Kemudian Silvia Anace Amalo (Perencana Wilayah dan Kota – Institut Teknologi Nasional Yogyakarta-Perencana Wilayah dan Kota) dan Neneng Zainab Tuheteru (Perencanaan Wilayah dan Kota – Institut Teknologi Nasional Yogyakarta).
Kelima mahasiswa tersebut diterima langsung oleh oleh Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bima, Suwandi, pada Rabu, 13 Maret 2024 di Ruang Kerja Sekda.
Pada kesempatan itu, Suwandi menyampaikan, agar para mahasiswa magang dapat melakukan reviu Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Woha sebagai ibu kota yang perlu penajaman.
Berita Terkini:
- Pengangguran Indonesia Diramalkan Naik 5 Persen
- Muncul Rumor Jaksa Agung Baru Bakal Dilantik Pekan Depan
- 3 Bersaudara di Ampenan Diringkus Polisi Gegara Kompak Edarkan Sabu
- NTB Jadi ‘Juara’ Kredit Macet Pinjol Tertinggi di Indonesia Awal 2025
“Ini penting agar mampu penuhi kebutuhan tata ruang wilayah dan pengembangan ibu kota di masa depan,” ungkap Suwandi.
Suwandi juga meminta, agar para mahasiswa tersebut memanfaatkan masa magang selama empat bulan ini untuk meningkatkan kompetensi teknis.
“Melalui keikutsertaan pada program ini para mahasiswa diharapkan mendapatkan pengalaman nyata di lapangan, membangun dan memperluas jejaring serta memperoleh ilmu pengetahuan praktis dalam bidang penataan ruang sebagai bekal memasuki dunia kerja,” harapnya.
Adapun program magang Inspiring ini berfokus pada penyiapan database dalam penyusunan RDTR.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Ditjen Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dan didukung oleh Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM), Kementerian ATR/BPN beserta kalangan akademisi dan praktisi.
“Bagi Pemerintah Daerah (Pemda) dan Ditjen Tata Ruang, program ini menjadi salah satu sarana transfer pengetahuan dan manajemen talenta untuk mendapatkan SDM penata ruang yang berkualitas,” pungkasnya. (MYM)