Mataram (NTBSatu) – Harga beras yang melambung tinggi masih menjadi persoalan yang terus dikeluhkan oleh masyarakat. Pasalnya, harga beras medium di pasar tradisional dijual dengan harga Rp14.500 hingga Rp16.000 per kg, sedangkan untuk beras premium Rp16.000 hingga Rp18.000 per kg.
Salah seorang nelayan yang berada di wilayah Bintaro, Ampenan yang sedang menunggu kelompoknya pulang melaut Rudi menuturkan, kenaikan harga beras membuat para nelayan kesusahan di tengah musim hujan beberapa hari belakangan ini.
“Sudah dari bulan lalu musim hujan, tapi beberapa hari yang lalu hujan setiap sore, tengah malam sampai pagi sekitar subuh juga hujan,” jelasnya, Rabu, 28 Februari 2024.
Rudi dan para nelayan lainnya mengaku, sangat sulit untuk berlaut jika cuaca tidak stabil. Faktor cuaca juga mempengaruhi hasil dari penangkapan ikan.
“Kalau sekitar jam 10 gini, ada dapat ikan tapi risikonya kita harus siap melawan ombak, karena ombak siang hari lebih tinggi dibandingkan malam, jadi risikonya cukup besar,” ujarnya
Para nelayan paling sedikit mendapatkan 100 ekor ikan tongkol, dan jika dijual hanya mendapatkan sekitar Rp200 hingga Rp250 ribu. Pendapatan tersebut belum di potong untuk kebutuhan BBM, dan biaya makan minum, sehingga sangat sulit membeli beras dengan harga saat ini.
“Kalau saya masih bisa makan pakai ubi, dan jagung rebus, tapi kalau anak-anak belum merasa kenyang kalau tidak makan dengan nasi,” keluhnya.
Berita Terkini:
- Polisi Tetapkan Sembilan Tersangka Dugaan Korupsi KUR BNI Kota Bima, Rugikan Negara Capai Rp39 Miliar
- Bangun Pemahaman Publik, STKIP Taman Siswa Bima Jelaskan Keterpisahan Insiden di Depan Kampus
- Belum Sebulan Menjabat, Wakapolda NTB Dimutasi Kapolri
- Profil Mendiang Paus Fransiskus dan Kenangan di Indonesia Pilih Naik Mobil Innova Zenix Ketimbang Alphard
Tak hanya Rudi, Arya yang juga nelayan setempat mengatakan hal yang sama, bahwa hasil pendapatan melaut masih belum mencukupi kebutuhan sehari-hari.
“Kalau tidak melaut, ya kita siap-siap makan seadanya. Beberapa minggu yang lalu sudah mendapatkan bantuan beras satu KK 10 kg, tapi ada juga yang belum kebagian,” ujar Arya.
Arya berharap bantuan beras untuk para nelayan menjadi hal yang prioritas saat ini.
“Karena risiko nelayan sangat membahayakan, semoga pemerintah bisa lebih perhatikan para nelayan,” harapnya. (WIL)