BERITA LOKALKabupaten Bima

Budayawan Bima Launching Buku KORE, Eksistensi Kerajaan Sanggar dalam Sejarah dan Budaya

“Sanggar ini juga punya komoditi dagang yang saing bersaing dengan Bima yaitu kuda” ungkapnya.

Kuda yang terkenal di Batavia, Perak, Malaka dan Betaven (Belanda) itu yang terkenal kuda Bima dan Kore.

Di Jember juga ada lagu-lagu tradisional mereka sampai sekarang Jaran Kore Sampai dipopulerkan oleh Koesplus.

Alasan mengambil judul Buku Kore, karena mengambil dari latar belakang historinya Raja Daeng Jaeng. Saat ia kembali dari Nggembe, dia membangun kembali peradaban seakan-akan hilang.

“Dibangunnya lagi kembali Kerajaan Sanggar ke permukaan, mungkin itu maknanya,” imbuhnya.

Berita Terkini:

Dewi Ratna Muchlisa menambahkan, mengenai Kore, dalam naskah tahun 1700 tidak disebutkan Kore tapi Sanggar. Sehingga dimungkinkan istilah Kore baru-baru setelah abad ke 18.

IKLAN

“Memang kalau kita ingin mengetahui tentang kerajaan-kerajaan yang ada yang tidak memiliki naskah, kita bisa merekonstruksi dari sejarah bima, karena naskah-naskah bima ini baru 50 persen yang sudah diteliti,” ungkapnya.

Menulis sejarah disarankan sebaiknya mengambil dari sumber lokal karena merupakan sumber primer. (AR)

Laman sebelumnya 1 2

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button