Mataram (NTBSatu) – Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, biasanya di awal tahun seperti ini, cuaca ekstrem sering terjadi di Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah siklon tropis anggrek.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada Rabu, 17 Januari 2024 mengungkapkan, terdapat siklon tropis anggrek di perairan bagian Barat Daya Indonesia.
Kecepatan angin pada fenomena ini maksimum 35 knot dan tekanan udara minimum kisaran 995 hPa bergerak ke arah Timur.
“Siklon tropis anggrek terpantau di Samudera Hindia Barat Daya Bengkulu 10.1LS, 94.2BT (sekitar 1.130 kilometer sebelah Barat Daya Bengkulu),” kata Prakirawan BMKG, Azhari Putri Cempaka dalam rilis resminya, Rabu, 17 Januari 2024.
Diperkirakan intensitas siklon tropis anggrek meningkat dari kategori 1 menjadi kategori 2 dalam 24 jam ke depan dan bergerak ke arah Selatan.
Berita Terkini:
- Sosok Rudolf Schenker dan Klaus Meine, Personel Kunci Scorpions dan Kenangan dengan Titiek Puspa dan Lagu “When You Came Into My Life”
- Beredar Curhat Kadistanbun NTB Terkait Hasil Assessment, Merasa Terancam Demosi
- Antrean Truk Sapi Bima Menumpuk di Pelabuhan Poto Tano dan Gili Mas
- FJPI Kawal Kasus Dugaan Persekusi Jurnalis Perempuan di NTB
Pada kategori 2, kecepatan angin pada maksimum 55 knot dan tekanan udara minimum kisaran 986 hPa.
Siklon tropis anggrek ini memberikan dampak tidak langsung terhadap cuaca di Indonesia dalam 24 jam ke depan berupa:
− Tinggi Gelombang 1.25 – 2.5 meter (Moderate Sea), akan terjadi di Selat Sunda bagian barat dan selatan, Perairan barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung serta Bengkulu – Pulau Enggano, dan Perairan Selatan Banten – Jawa Tengah
− Tinggi Gelombang 2.5 – 4.0 meter (Rough Sea), akan terjadi di Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung dan Samudra Hindia Selatan Banten.
Namun dari fenomena ini, berdasarkan catatan dari BMKG, wilayah perairan NTB belum terkena dampak dari siklon tropis anggrek tersebut. (MYM)