Lombok Barat

Aktivis Lombok Barat Minta Bupati-Wakil Bupati Tak Habiskan Energi untuk Konflik

Mataram (NTBSatu) – Aktivis muda dan tokoh pemuda di Lombok Barat menyerukan agar Bupati Lalu Ahmad Zaini (LAZ) dan Wakil Bupati Hj. Nurul Adha (UNA), segera mengakhiri isu konflik internal yang belakangan mencuat ke publik.

Mereka meminta keduanya fokus bekerjasama membangun daerah dan tidak menghabiskan energi untuk drama politik yang dinilai tidak produktif.

Ketua Senat Mahasiswa UIN Mataram asal Sekotong, Luqmanul Hakim, menyampaikan keprihatinannya atas situasi politik di pemerintahan Kabupaten Lombok Barat.

Ia mendesak agar kepala daerah dan wakilnya menghentikan segala bentuk intrik yang hanya menyita waktu dan perhatian dari tugas utama mereka.

IKLAN

“Saya berharap Pak Bupati dan Wakil Bupati segera hentikan buang-buang waktu dengan konflik dan gimmick yang tidak produktif. Masyarakat Lombok Barat masih banyak yang menghadapi kesulitan dan sangat butuh perhatian serta tindakan nyata, bukan drama politik yang hanya menguras energi,” tegas Luqman, Jumat, 30 Mei 2025.

Ia menekankan pentingnya sinergi antara LAZ dan UNA dalam menjalankan program-program pembangunan yang langsung masyarakat rasakan.

Menurutnya, jika konflik terus berlanjut, masyarakat akan menjadi korban karena kebutuhan mereka terbengkalai.

Senada dengan itu, Sekretaris Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Lombok Barat, Yaopan, mengajak masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh isu perpecahan antara Bupati dan Wakil Bupati.

Ia mendorong publik untuk bersikap objektif dan tetap menjaga persatuan demi kemajuan daerah.

“Omongan yang disebut penghinaan ke Wabup itu juga tidak ada buktinya. Bupati juga sudah klarifikasi dan meminta tunjukkan bukti kalau benar. Yang terpenting sekarang kita menjaga persatuan dan mendukung pemerintah menjalankan visi dan misinya,” ujar Yaopan.

IKLAN

Isu memanas setelah rencana aksi demonstrasi oleh kelompok Solidaritas Santri Ummi Nurul Adha Lombok Barat (Sunnah Lombok Barat) mencuat ke permukaan.

jadwalnya, aksi tersebut berlangsung pada Senin, 2 Juni 2025, di depan Kantor Bupati Lombok Barat ini akan membawa dua tuntutan utama. Pertama, permintaan maaf terbuka dari Bupati LAZ kepada Wabup UNA. Serta, pengutukan terhadap ucapan yang menghina jabatan wakil kepala daerah.

Tanggapan LAZ

Demonstrasi tersebut muncul sebagai reaksi atas dugaan pernyataan Bupati LAZ yang menyamakan Wabup sebagai “ban cadangan” yang bisa ia ganti kapan saja. Dugaan itu beredar luas di tengah masyarakat dan memicu kemarahan sebagian kelompok santri serta pendukung UNA.

Menanggapi isu tersebut, Bupati Lalu Ahmad Zaini membantah keras tuduhan tersebut. Ia menegaskan bahwa ia tidak pernah mengeluarkan pernyataan tersebut, dan menilai isu tersebut sebagai fitnah yang merugikan stabilitas pemerintahan.

“Melalui kesempatan ini saya klarifikasi bahwa semua itu adalah fitnah yang kejam. Saya tidak pernah melakukan seperti yang mereka tuduhka. Silakan tunjukkan bila memiliki bukti di mana dan kapan saya melakukan semuanya,” ujar LAZ.

Ia juga mengimbau masyarakat Lombok Barat agar tidak mudah terprovokasi serta menjaga persatuan dan kerukunan. Apalagi di tengah berbagai isu yang berkembang. LAZ menekankan pentingnya introspeksi bagi pihak-pihak yang menyebarkan kabar tidak benar.

Aksi yang mengusung tagar #MulutmuHarimaumu dan #SolidaritasSantriUmmiNurulAdhaLombokBarat ini diprediksi menyita perhatian publik. Alasannya, karena menyentuh langsung isu internal pemerintahan serta melibatkan tokoh agama yang memiliki basis kuat di masyarakat.

Dengan meningkatnya eskalasi politik di Lombok Barat, banyak pihak kini berharap kedua pimpinan daerah dapat menurunkan tensi konflik dan memprioritaskan pelayanan publik demi kesejahteraan masyarakat luas. (*)

Muhammad Khairurrizki

Jurnalis Hukum Kriminal

Berita Terkait

Back to top button