Mataram (NTBSatu) – Polres Lombok Timur melakukan tes psikologis anak TNI korban dugaan rudapaksa.
Kasat Reskrim Polres Lombok Timur, AKP I Made Dharma Yulia Putra mengatakan, selain melakukan tes psikologis, korba juga telah dilakukan visum. Tujuannya untuk mengetahui kondisinya pasca kejadian rudapaksa.
“Kita langsung visum hari itu juga waktu korban melapor, Sabtu (6 Januari 2024). Ini masih menunggu hasil visum dari rumah sakit dan hasil psikologi belum keluar,” katanya, Selasa, 9 Januari 2024.
Saat ini, pihak Polres Lombok Timur juga masih memburu satu pelaku inisial HN (34) yang melarikan diri setelah melaksanakan aksi bejatnya.
“Masih dilakukan penyelidikan. Teman-teman (Buser) juga sedang berjuang (mengejar pelaku),” ucap dia.
Berita Terkini:
- Kapal Rute Poto Tano – Pelabuhan Kayangan Kandas, Seluruh Penumpang Selamat
- UMP NTB Naik Jadi Rp2,6 Juta, Pj Gubernur Beraharap tak Ada PHK
- Pj Gubernur NTB Panggil Kadis Dikbud, Sebut Kabid SMK Berpotensi Dicopot
- Kabid SMK Dikbud NTB Ancam Kontraktor Sebelum Diduga Terima Pungli Rp50 Juta
Sebagai informasi, dua pria berinisial Zl (16) dan HN (34) diduga memerkosa seorang siswi secara bergiliran di sebuah rumah di Lombok Timur.
Kasi Humas Polres Lombok Timur Iptu Nicolas Oesman mengatakan, kejadiannya terjadi pada Sabtu, 6 Januari 2024.
“Korban ini adalah pacar dari ZI. Jadi pelaku memerkosa korban bersama rekannya secara bergiliran,” paparnya.
Kronologisnya, bermula usai pelaku ZI menjemput korban di depan rumahnya menggunakan sepeda motor. DA diajak ke sebuah rumah kosong.
“Di sana HN menunggu. Sampai di sana korban dipaksa masuk ke dalam rumah itu dan disetubuhi,” ujarnya.
Menurut Nico korban DA sempat menolak niat busuk kedua pelaku. Bahkan korban sempat berupaya ingin melarikan diri namun kedua pelaku mengancam korban. (KHN)