Mataram (NTBSatu) – Musim tanam di sejumlah wilayah di NTB diprediksi mundur dibandingkan tahun sebelumnya. Hal itu imbas dari curah hujan belum merata di seluruh NTB.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB, Fathul Gani mengatakan, curah hujan di wilayah NTB baru 48 persen. Hal ini mengakibatkan beberapa lahan pertanian di sejumlah wilayah di NTB dalam kondisi kering, terutama di bagian Lombok Timur.
“Harapan kita memasuki tahun 2024 ini di awal Januari dan Februari, keseluruhan sudah turun hujan,” kata Gani, pada Selasa, 9 Januari 2024.
Dampak dari belum meratanya curah hujan ini, lanjut Gani, petani di beberapa lokasi terutama Lombok timur bagian selatan, seperti Jerowaru, Sakra Timur, belum bisa memulai tanam.
Secara keseluruhan, dari jumlah lahan yang tersedia di Lombok Timur, baru 30 persen yang sudah ditanami padi. Harusnya, memasuki bulan-bulan ini, sudah jauh lebih besar persentasenya.
Berita Terkini:
- Tingkatkan Jumlah dan Kualitas Tenaga Medis Spesialis, Pemkab Lombok Timur Kerja Sama dengan Poltekkes Denpasar
- Jemaah Haji Diminta Hormati Aturan di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram, Dilarang Bentangkan Spanduk dan Merokok
- Study Tour Mestinya Tetap Dibolehkan, KemenPPPA: Tragedi Ciater Jadi Pelajaran Berharga
- Sampah Kota Mataram Ditangani Optimal, Uji Coba TPST Modern Sandubaya Dimulai Akhir Mei
“Harapan kita mestinya Januari Hingga Februari ini sudah mulai nanjak 60-70 persen. Tapi ini kan memang keterlambatan curah hujan, sehingga mempengaruhi musim tanam ini. Mudah-mudahan memasuki tahun 2024 (hujan) merata di seluruh kabupaten dan kota,” harapnya.
Sementara untuk lahan pertanian yang punya irigasi teknis, musim tanam padi seperti biasanya.