Mataram (NTBSatu) – Kondisi iklim di Nusa Tenggara Barat pada dasarian I Februari 2024 secara umum dalam kategori Rendah (0 – 50 mm/dasarian) hingga tinggi 151 bahkan lebih 300 mm per dasarian.
Hal tersebut di kategorikan Bawah Normal (BN) di Pulau Lombok, sedangkan di Pulau Sumbawa didominasi katagori Atas Normal. Terdapat sebagian kecil wilayah dengan sifat hujan Normal (N).
Curah hujan di wilayah NTB yang tertinggi di pos hujan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur sebesar 275 mm per dasarian. Monitoring Hari Tanpa Hujan Berturut – turut (HTH) provinsi NTB secara umum bervariasi dari masih ada hujan hingga kategori sangat pendek sampai dengan lima hari.
“Hasil Monitoring ENSO terakhir menunjukkan indeks ENSO, terpantau berada pada kondisi El Nino Sedang, dan sudah berlangsung selama 26 dasarian. prediksi indeks ENSO akan menurun secara gradual mulai Februari 2024, hingga mencapai nilai negatif mulai Mei 2024,” ujar prakirawan BMKG Nusa Tenggara Barat Cakra Mahasurya Atmojo Pamungkas, Sabtu 10 Februari 2024.
Sedangkan nilai anomali SST di Samudera Hindia menunjukkan nilai IOD sebesar (+0.43). Kondisi IOD positif diprediksi menuju Netral setidaknya hingga Juli 2024.
Berita Terkini:
- Penetapan NTB sebagai Tuan Rumah PON 2028 Masih Tunggu SK Kemenpora
- Kabid SMK Terjaring OTT Seret Nama Kadis Dikbud NTB
- Siswi SMAN 1 Mataram Bawa Tim Hockey Indonesia Juara Asia
- Banjir di Pulau Sumbawa, 4.850 KK Terdampak dan 316 Ekor Hewan Ternak Hanyut
Aliran massa udara di wilayah Indonesia didominasi oleh angin baratan dengan daerah belokan angin diprediksi terjadi di sepanjang garis ekuator.
Bahkan diprediksi aktif di fase enam dan tujuh hingga awal dasarian II Februari 2024. MJO berkaitan dengan aktivitas konveksi atau potensi awan hujan di wilayah Indonesia.
Peluang curah hujan dasarian II Februari 2024, tanggal 11 sampai 20 Februari 2024 diprakirakan curah hujan dengan intensitas lebih 20 sampai 50 mm per dasarian dengan probabilitas kejadian 90 persen berpeluang terjadi di sebagian besar wilayah Provinsi NTB.
Peluang curah hujan terjadi di sebagian wilayah Pulau Lombok bagian utara, dengan probabilitas 10 – 30 persen, dan di sebagian wilayah Sumbawa dengan probabilitas 10 – 30 persen, serta Bima bagian utara dengan probabilitas kejadian 30 – 90 persen.
Peluang curah hujan dengan intensitas >150mm per dasarian dengan probabilitas kejadian sebesar 10-50 persen berpeluang terjadi di Tambora.
Sebagian besar wilayah NTB terpantau telah memasuki musim hujan. Oleh karena itu, masyarakat perlu mewaspadai adanya potensi bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat disertai angin kencang yang dapat terjadi secara tiba-tiba dan bersifat lokal, banjir dan tanah longsor.
Selain itu, masyarakat dapat memanfaatkan hujan yang turun untuk mengisi penampungan air. (WIL)