Di Dapil Enam Bima-Dompu berjumlah 11 kursi. Melihat Dapil itu sangat gemuk, Ketua Bapemperda DPRD NTB itu meyakini, kekuatan partai petahana masih terjaga. Akan tetapi, ia mengaku persaingan tentu akan lebih ketat, sehingga munculah narasi mencari-cari kelemahan di suatu partai, termasuk PKB.
Baca Juga: Anggota DPRD NTB Bantah Kenaikan APBD Rp400 Miliar untuk “Hasrat” Dana Pokir
“Memang porsi itu dimainkan untuk sebenarnya mencari kelemahan-kelemahan aja,” paparnya.
Kekuatan dari segi komposisi Calon Legislatif, PKB masih sangat mumpuni. Terlebih semua komponen lain juga turut bergerak. Yongki melihat, itu suatu modal bagi PKB untuk bertarung kembali.
“Ya kalau saya sih optimis aja, tidak masalah. Karena komposisi dan kinerja di lapangan semuanya berjalan baik. Tim-tim dan semua aktor-aktor dibawah itu semuanya siap,” ucapnya.
Berita Terkini:
- Lima Siswa SD di Lombok Tengah Diduga Keracunan MBG
- Sesalkan Pernyataan Prof. Asikin, Maman: Audit Investigasi Dulu, Jangan Langsung Bicara Pansel
- Dibantai 6-0 di Liga 4 Nasional, Persidom Dompu Diolok-olok Netizen
- Dukung Interpelasi DAK, Demokrat–PPR Lawan Arus di DPRD NTB
Gambaran peta politik di Dapil Enam, ada 18 partai. Sebanyak empat partai tidak menempatkan Calegnya. Yongki, menilai peluang partai lama masih terbuka lebar. Hanya ada 3 partai baru yang tentu harus berjibaku untuk merebut satu kursi diantara 11 kursi itu.
“Banyak sekali, artinya semua punya kans secara politik, tapi secara personal secara kelembagaan PKB optimis pasti dapat kursi kok,” ujarnya.
Terdapatnya partai baru seperti Gelora, Ummat, Perindo yang cukup menjanjikan akan berpeluang mendapat satu kursi. Ia tidak merasa khawatir akan kekuatan partai baru.
Baca Juga: DPRD NTB Bahas 6 Raperda, Mayoritas Turunan dari Omnibus Law
“Tidak lah khawatir dengan partai baru di dapil 6, tapi persoalannya sudah teruji atau belum, kita sudah teruji,” tegasnya. (ADH)