Daerah NTB

Target Pendapatan APBD 2024 Dinilai tak Realistis, Potensi Munculkan Utang Baru Rp400 Miliar

“Yang ada hanya potensi-potensi optimis, misalnya seperti pelabuhan Carik jadi sumber PAD baru,” bebernya.

Sementara politisi NasDem, Bohari Muslim, menampik kenaikan KUA-PPAS disebabkan karena anggaran Pokok Pikiran (Pokir) dewan.

“Owh ndak lah, yang dinaikkan itu dari PAD itu yaa dari AMNT itu aja, semuanya selesai,” tegasnya.

Eksekutif dianggap tidak cermat melihat potensi, termasuk BDH PT AMNT, sehingga diinisiasi legislatif dimasukkan ke peluang pendapatan.

Pj. Gubernur NTB Optimis

Pj. Gubernur NTB pun berpikir target pendapatan yang dimasukkan dalam APBD ini realistis.

“Karenanya, KUA-PPAS 2024 telah disusun sebagai bentuk ikhtiar kita bersama dalam mengelola sumber keuangan daerah untuk kepentingan daerah kita, untuk kepentingan seluruh masyarakat NTB sebagai pemangku kepentingan,” jelasnya.

Ia mengakui ada dinamika dalam pembahasan dengan legislatif.

“Dinamika pembahasan KUA-PPAS Tahun Anggaran 2024 yang cukup menguras waktu dan pikiran. Perbedaan pendapat dan cara pandang mampu kita musyawarahkan bersama dan mencapai kata mufakat. Sehingga sampailah pada agenda penandatanganan nota kesepakatan ini,” kata Lalu Gita Ariadi. (HAK/ADH/MYM)

Laman sebelumnya 1 2 3 4

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button