Selain itu, daerah juga mendatang komoditas karet dan barang dari karet senilai USD 9,48 juta atau 11,78 persen yang berasal dari Jepang dan Belanda.
Untuk bahan bakar mineral, NTB hanya mengimpor pada Singapura USD 2,08 juta atau mendapatkan bagian 2,59 persen dari anggaran.
Sementara Pembelian Tembaga dari Cina menggelontorkan 1,77 persen dana atau senilai USD 1,42 juta.
Berita Terkini:
- Pengendalian Inflasi NTB Telan Anggaran Rp295,33 Miliar
- Pembalap ARRC 2024 Sempatkan Nikmati Mandalika Sebelum Balapan
- Didampingi Staf Ahli Wapres, Aji Rum Kawal Penuntasan Lahan Pembangunan IAIN Bima
- Inspektorat Audit Investigasi Keuangan Rp32 Miliar PT GNE
Disusul Bahan Peledak yang dibeli pada Filipina menambah pengeluaran USD 1,26 juta atau 1,57 persen.
Terakhir, Gabungan Komoditi Lainnya yang diimpor di beberapa negara tercatat sebesar USD 574.2677 ribu atau 0,71 persen.
”Dibandingkan bulan Oktober 2022 lalu yang mencatat USD 22,24 juta atau Rp345,38 miliar kenaikan impor NTB ini naik 262 persen,” tandasnya. (STA)