Liputan Khusus

Dilema NTB Lumbung Padi: Harga Beras Masih Melambung, Dibayangi Badai El Nino, Apa Kabar Tolak Impor?

“Komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan inflasi pada September 2023, antara lain beras, rokok kretek filter, emas perhiasan, rokok putih dan tarif air minum PAM,” ujarnya pada rilis BPS awal Oktober lalu.

Sikap Pemprov NTB

PJ Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi mengambil sikap secara tegas mengatakan bahwa Pemprov menolak masuknya beras impor.

Hal itu sebagai upaya menjaga kestabilan harga gabah hasil produksi dari petani lokal saat panen raya nantinya.

“Petani lokal sangat semangat untuk berproduksi, ini sudah bagus. Jadi, daerah kita dengan bendungan yang besar mampu menghasilkan pangan. Kalau pangan terjaga, pikiran menjadi tenang,” ucap Gita.

Baca Juga : Mataram Belajar Kampung Wisata dari Rejowinangun Yogyakarta

IKLAN

Lebih lanjut Gita menerima informasi bahwa stok pangan khususnya beras masih aman sampai masa panen tahun depan.

Namun demikian, Gita tak membantah harga beras sekarang memang mengalami kenaikan.

PJ Gubernur yang dilantik 19 September lalu ini telah berkoordinasi untuk gencar mengadakan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pasar (SPHP) dan Bantuan Pangan (Bapang).

Perihal instruksi PJ Gubernur, Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB, Baiq Nelly Yuniarti menunjukan kesamaan sikap.

“Pemerintah tidak ingin pada saat beras impor masuk, kemudian kita sedang panen raya, kan nangis petani kita. NTB sebagai lumbung padi nasional, kita juga menyuplai provinsi lain,” terangnya.

Selain itu, Pemprov telah mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 23 Tahun 2023 yang mengatur tentang pengiriman gabah keluar NTB.

Berdasarkan Catatan Badan Pusat Statistik (BPS) NTB, angka sementara sampai dengan Oktober 2023, tingkat produksi padi di NTB mencapai 1,38 juta ton lebih gabah kering giling (GKG).

Menghadapi hal ini, Pemprov NTB segera membatasi gabah yang dikirim ke luar daerah, agar industri penggilingan padi juga tetap hidup dan dedaknya dapat bermanfaat untuk pakan ternak.

“Jumlah gabah keluar ini sudah kita antisipasi lewat posko pantauan khusus,” pungkasnya. (STA/ADH).

Baca Juga : Gibran Resmi Dipecat PDIP

Laman sebelumnya 1 2 3 4 5

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button